Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Bagi Anda yang berdomisili di Kabupaten Bogor tentunya tidak asing lagi dengan Pasar Parung Bogor, sebagai pasar ikan hias.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari rumah.com, Pasar Parung merupakan pasar ikan hias terbesar di Indonesia. Bahkan, sewaktu pandemi, bukannya sepi, pasar ini justru ramai dikunjungi oleh berbagai pembeli dari seluruh Indonesia.
Jawa Barat Pasok Ratusan Juta Ekor Ikan Hias
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir oleh katadata.co.id, Provinsi Jawa Barat memanglah sentra produksi ikan hias terbesar di Indonesia pada tahun 2020. BPS mencatat terdapat 683 juta ekor ikan hias yang diproduksi di Jawa Barat pada tahun itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah produksi tersebut tidak serta-merta muncul begitu saja. Dilansir oleh rumah.com, pada tahun 2005, cikal bakal Pasar Parung berakar pada beberapa pedagang ikan hias yang berjualan tanpa alas di pinggir Jalan Desa Waru.
Kemudian, pada tahun 2010, barulah didirikan Pasar Parung Bogor oleh H. Darmono yang dikelola secara profesional.
Awalnya, pasar ini hanya beroperasi pada malam hari saja. Namun, seiring meningkatnya jumlah pedagang dan antusiasme pembeli, pasar ini beroperasi tiga kali seminggu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat mulai pukul 16.00 - 21.00 WIB.
Surga Ikan Hias
Faktor utama yang membedakan Pasar Parung dengan pasar ikan hias lainnya adalah kelengkapan ikan hias yang dijual. Di pasar ini, koleksi ikan hias tersedia lengkap mulai dari ikan koi, cupang, koki, hingga arwana.
Bahkan, tidak hanya menjual ikan hias, pasar ini juga menawarkan biota air laut dan tawar lainnya, seperti kura-kura dan ikan pari kecil. Sebagai pelengkap, pasar ini juga menyediakan beragam aksesoris bagi pembeli yang ingin mempercantik akuariumnya.
Harga ikan hias, biota lain, dan aksesoris di pasar ini tentunya juga memiliki harga yang beragam. Untuk biota lain dan ikan hias, jangkauan harganya berkisar dari Rp15 ribu hingga lebih dari Rp5 juta.
Sementara itu, sampai saat ini, sebagaimana dikutip dari rumah.com, setidaknya terdapat 380 pedagang yang berjualan ikan hias di 270 lapak yang tersedia.
Sayangnya, sewaktu puncak dan ramai-ramainya pandemi, para pedagang tersebut harus sedikit menahan napas sebab jam operasional pasar yang dibatasi.
Ketika pandemi, pasar ikan hias ini memiliki jam operasional sebanyak dua kali, yaitu pukul 01.00 - 09.00 WIB dan 10.00 - 16.00 WIB.
Biasanya, jam buka pertama ditujukan untuk pembeli ikan grosiran atau dengan jumlah yang banyak. Sementara itu, jam buka kedua diperuntukkan pada pembeli umum. Dengan begitu, setiap pembeli akan memiliki kesempatan untuk melihat-lihat ataupun membeli ragam ikan menawan di pasar ikan hias ini.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN