Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Piringan Hitam Berwarna, Mengapa Banyak Diminati Kolektor?

Piringan hitam berwarna sudah eksis selama beberapa dekade terakhit. Hingga saat ini masih banyak kolektor yang mencari karena tampilan desainnya yang menarik.

25 November 2022 | 09.17 WIB

Salah satu toko yang menjual piringan hitam (vinyl) di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jum'at, 19 November 2021. Berbagai lagu lawas dari beragam genre diperjualkan dari harga Rp 50 ribu, hingga Rp 1 juta. TEMPO/Ridho Fadilla
Perbesar
Salah satu toko yang menjual piringan hitam (vinyl) di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jum'at, 19 November 2021. Berbagai lagu lawas dari beragam genre diperjualkan dari harga Rp 50 ribu, hingga Rp 1 juta. TEMPO/Ridho Fadilla

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi para penikmat musik, mengumpulkan piringan hitam merupakan suatu ketertarikan tersendiri. Khususnya untuk mengoleksi piringan hitam berwarna. Mulai dari warna primer yang solid hingga desain buram transparan hingga vinyl multi-warna, seperti pelangi vinil yang terbuka.

Vinyl berwarna telah ada selama beberapa dekade, namun para kolektor masih banyak yang mencari karena tampilan desain dan kelangkaannya. Faktor tak begitu banyak vinyl berwarna  karena faktor biaya produksi.

Dikutip dari vinylchapters.com, biaya pengolahan piringan hitam lebih murah dibanding piringan berwarna. Sebab, dalam membuat vinyl berwarna, ada biaya tambahan.

Bahan Membuat Vinil Berwarna

Baca : Kisah Mereka yang Menggilai Piringan Hitam 

Melihat cara dan bahan pembuatannya, vinyl berwarna dibuat menggunakan aneka pewarna yang dicampur dengan PVC. Hal inilah yang membuat suara rekaman sedikit berbeda dengan piringan hitam biasa.

Sementara itu, pembuatan disk gambar umumnya dianggap sebagai sandwich records atau lapisan rekaman. Hal ini karena vinyl berwarna terdiri dari berbagai lapisan.

Lapisan tipis pertama dinamakan plastik polietilen. Selanjutnya lapisan kedua yang nantinya akan diisi oleh gambar disk sebenarnya yang biasanya dicetak di atas kertas. Lalu lapisan ketiga adalah piringan hitam sebenarnya yang diisi dengan gambar lain yang dicetak di atas kertas di sisi lain.

Setelahnya akan diselesaikan dengan lapisan plastik bening lainnya untuk sisi rekaman yang lain. Teknik terakhir ketika semua lapisan sudah menyatu ialah mengapitnya secara bersama menggunakan mesin press vinyl.

Alasan Suara Terdengar Kurang Jelas

Banyak peminat atau kolektor menilai, suara rekaman vinyl transparan dengan sedikit warna umumnya terdengar lebih bagus. Meskipun di satu sisi, ada pula pendengar yang berargumen bahwa rekaman putih tidak memiliki suara yang bersih. Biasanya hal tersebut terjadi pada warna piringan hitam berwarna pastel.

Selain itu, ada dua faktor yang berpotensi mempengaruhi kualitas rekaman vinyl berwarna. Pertama,  dari bagaimana piringan hitam itu diproduksi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Dengan catatan, suara akan tetap jernih apabila piringan hitam berwarna tersebut dibuat dengan keterampilan memumpuni dan teknologi serta bahan untuk melakukannya telah meningkat.

Lalu, faktor umur vinyl. Mendengarkan musik dari vinyl berwarna yang diproduksi dalam lima tahun terakhir akan lebih jelas  dibanding dengan vinyl yang dibuat 20 tahun silam. Meskipun piringan berwarna tersebut jarang diputar.

FATHUR RACHMAN 

Baca : Bernostalgia dengan Tembang Kenangan di Blok M

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus