Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Profesi Sound Engineer, Teknisi Suara di Era Digital yang Kian Dibutuhkan

Di era digital, profesi sound engineer banyak dibutuhkan dalam pembuatan konten, film, pertunjukkan musik hingga acara formal perusahaan.

1 Maret 2023 | 06.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim sound engineers dari film The Revenant berpose dengan penghargaan best sound dalam ajang BAFTA di London, 14 Februari 2016. Film ini menyabet lima penghargaan dalam BAFTA. REUTERS/Toby Melville

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sound engineer termasuk profesi di bidang seni suara yang kerap dibutuhkan di era digital ini. Pekerjaan ini membutuhkan banyak keahlian teknis dan bakat kreatif yang membantu mengeluarkan sisi artistik suara dari suatu pertunjukkan atau penampilan.

Lowongan kerja untuk profesi ini kerap tersedia. Biasanya perusahaan rekaman, multimedia, rumah produksi hingga para seniman profesional membutuhkan jasa mereka. Untuk berkarir menjadi seorang sound engineer yang handal, seseorang harus memiliki telinga yang sensitif dan terlatih dan senang mengutak-atik alat elektronik. 

Melansir dari adiutarini.id, audio atau sound engineering adalah bidang skill yang berhubungan dengan penggunaan mesin dan peralatan rekaman, audio editing, mixing, mastering dan reproduksi suara. Bidang ini mengacu pada audio, termasuk elektronik, akustik, psychoacoustics, dan musik. Seorang audio engineer harus mahir dengan berbagai jenis media perekaman, mulai dari tape analog, multitrack recorder, digital audio workstation, dan pengetahuan komputer.

Pada dasarnya, baik audio engineer maupun sound engineer sama-sama merujuk pada seseorang yang bekerja dalam produksi suara dan musik serta merupakan seorang engineer atau insinyur yang mempunyai kompetensi merancang peralatan profesional untuk tugas-tugas audio engineering.

Tidak hanya bekerja saat ada pertunjukan musik atau konser, sound engineer banyak bekerja di balik layar sebuah film. Sebab, ilmu yang mereka miliki dalam bidang tersebut kegunaannya cukup luas. Selain terlibat dalam produksi musik, jasa mereka juga dibutuhkan dalam pembuatan film, video game, pertunjukkan musik bahkan acara-resmi perusahaan atau pemerintahan.  

Tidak bertanggung jawab untuk urusan suara saja tetapi juga bertanggung jawab dalam memproses suara yang dihasilkan secara digital dan melakukan simulasi suara kepada audiens.

Melansir dari glints, untuk bekerja di profesi ini, seseorang diharuskan sudah mendalami pendidikan formal atau setidaknya mengikuti kursus dibidang tersebut. Seorang sound engineer biasanya bekerja di studio rekaman. Mereka akan bekerja di studio untuk mengatur proses manipulasi suara, gabungan audio dan lain-lain. Gaji yang ditawarkan untuk audio engineer sekitar Rp 6 juta per bulan di Jakarta dan jika Anda tertarik menjadi sound engineer atau audio engineer maka Anda harus mengambil jurusan audio engineering.

Melansir dari laman connollymusic.com, seorang sound engineer bertanggung jawab atas sisi teknis rekaman atau pertunjukan langsung. Sound engineer mendesain dan mengatur level dan output suara, serta bertanggung jawab untuk memelihara peralatan suara fisik, seperti ampli dan mikrofon. 

Ketika seorang sound engineer mengerjakan rekaman, tanggung jawab mereka tidak berakhir dengan hanya merekam. Melainkan, Sound engineer juga bertanggung jawab untuk mengedit, mencampur, dan menguasai trek sehingga mereka menyajikan kinerja terbaik dari seorang artis. 

Adapun

1. Editing

Editing atau mengedit sebuah lagu adalah proses mengatur apa yang telah direkam. Hasil rekaman yang direkam jarang sekali dimainkan sekali saja, secara utuh. Sebaliknya, gerakan dan bagian yang berbeda akan dilakukan berulang kali. Mengedit adalah proses memilih bagian terbaik dan menyatukannya menjadi satu pertunjukan yang koheren. Memang, tidak semua penampil dapat direkam pada waktu yang sama. 

2. Mixing

Mixing atau mencampurkan trek adalah pekerjaan teknis untuk menyesuaikan level suara di seluruh rekaman. Jadi, jika trek piano menyalip trek cello dalam rekaman Serenade karya Schubert, teknisi suara dapat memperbaikinya selama tahap pencampuran. 

3. Mastering

Mastering adalah langkah terakhir dalam pascaproduksi audio. Pada dasarnya, ini adalah semua pekerjaan teknis yang perlu dilakukan untuk menyiapkan rekaman untuk didistribusikan. Sebagian besar rekaman mencakup beberapa lagu dan pertunjukan, dan mastering rekaman membawa konsistensi tingkat dan kualitas sonik untuk semuanya. Menguasai rekaman menghilangkan hal ini. Menguasai rekaman juga merupakan tahap di mana teknisi suara secara teknis mempersiapkan rekaman untuk direproduksi, diproduksi, dan diunduh. Langkah-langkah yang diperlukan bervariasi berdasarkan bagaimana penerbit bermaksud untuk mendistribusikan rekaman.

Pada proyek cukup besar biasanya tidak hanya satu orang yang terlibat. Namun, harus ada satu orang yang memegang tanggung jawab utama atas kualitas suara rekaman, Itulah sound engineer.

Sekarang, ini tidak berarti bahwa sound engineer hanya dibutuhkan untuk rekaman. Sound engineer juga digunakan dalam pertunjukan langsung, baik pidato publik atau pertunjukan orkestra. Dalam kasus-kasus ini, tugas awal seorang teknisi suara tetap sama - mengelola tingkat output, pemeliharaan dan penyiapan peralatan, serta memastikan kualitas suara tertinggi yang sampai ke audiens.

RECHA TIARA DERMAWAN

Pilhan Editor: Mengenal Profesi Machine Learning Engineer, Bayarannya Puluhan Juta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus