Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah sepatu sneakers tidak asing lagi bagi semua orang. Bentuknya yang simple membuatnya menjadi pilihan untuk berbagai aktivitas. Mulai dari pergi ke kantor, hangout bareng teman, atau bahkan sekedar jalan-jalan. Terlebih, sneakers memiliki bahan yang ringan, sol dalam yang nyaman, dan bertali untuk menambahkan aksen unik ke dalam penampilannya.
Untuk menunjang aktivitas, sepatu ini dilengkapi dengan lubang sebagai tempat pertukaran udara, sehingga sneakers tetap nyaman digunakan seharian dan terbebas dari bau tak sedap. Lantas, apa itu sepatu sneakers?
Pengertian Sepatu Sneakers
Sneakers atau biasanya disebut sepatu kets adalah salah satu jenis sepatu yang bagian bawahnya terbuat dari sol fleksibel dari bahan karet atau bahan sintetis lain, serta bagian atasnya sendiri terbuat dari kulit atau kanvas. Namun, seiring berkembangnya zaman dan teknologi, banyak sneakers yang terbuat dari bahan suede dan nylon.
Sepatu ini memiliki berbagai macam model, dari yang simpel hingga yang lebih trendy, seperti tali sepatu berwarna-warni, desain bold, dan desain unik pada logo tercetak. Dikutip dari Urbanart.africa, sepatu ini juga mempunyai lebih banyak bantalan untuk memberikan kenyamanan ekstra. Meski mulanya digunakan untuk olahraga, namun seiring berjalannya waktu sepatu ini menjadi pilihan untuk berbagai aktivitas
Dikutip dari Kickavenue.com, sneakers ditemukan pada akhir abad ke-18 dengan sebutan Plimsolls sebagai alas kaki, namun teksturnya masih terlalu kasar. Kemudian, pada 1892, U.S. Rubber Company merancang sepatu karet yang lebih nyaman dengan atasan kanvas, yang saat ini kalian kenal sebagai sneakers.
Jauh sebelumnya, istilah sneaker telah ditemukan pada 1917 oleh Henry Nelson McKinney, seorang eksekutif dari perusahaan periklanan NW Ayer & Sons. Dilansir dari Clarco.com, idenya untuk nama tersebut muncul dari fakta bahwa sol karet pada sepatu tidak bersuara. Kata tersebut juga digunakan sejak 1887, ketika Boston Journal menyebut sepatu kets sebagai nama yang digunakan anak laki-laki untuk sepatu teni.
Dikutip dari Wellenproject.com, sneakers go internasional mulai 1924. Kala itu, dua orang bersaudara dari Jerman yang bernama Adi Dassler dan Rudolf memproduksi sepatu jenis ini dengan brand Dassler. Ini adalah cikal bakal berdirinya brand sepatu atletik terbaik dunia dengan nama Adidas dan Puma.
Tak hanya itu, sneakers banyak digemari setelah atlet lari bernama Jessie Owens menggunakan sepatu ini saat memenangkan olimpiade pada 1936. Sejak saat itu, banyak orang di seluruh dunia yang ingin memiliki sepatu seperti itu.
Selanjutnya, merek global besar seperti Reebok, Adidas, New Balance, Camel, Puma, dan lainnya mulai mendirikan lembaga penelitian untuk merancang khusus sepatu kets. Sementara itu, perusahaan sepatu Nike memiliki penelitian sepatu kets yang paling luas dan mendalam, sehingga menjadi produsen sepatu kets tertinggi di dunia saat ini.
Karakteristik Sneaker
Sneaker memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan sepatu jenis lain. Di antaranya:
Bahan
Bagian atas sneaker umumnya terbuat dari bahan sintetis atau kanvas. Namun, sneaker juga dilengkapi dengan sol sepatu dari karet khusus yang lembut dan tidak menimbulkan suara apapun ketika dipakai berjalan.
Kenyamanan
Sepatu sneaker dapat memberikan kenyamanan karena tidak terasa berat ketika dipakai.
Tujuan
Sepatu hanya cocok dipakai untuk keperluan jalan-jalan biasa. Sneaker tidak didesain untuk pelatihan, lari ataupun kegiatan lain yang berhubungan dengan olahraga.
Bantalan
Dibandingkan dengan sepatu kanvas atau sepatu tenis, sneaker memiliki bantalan yang lebih keras.
Kontrol gerak
Sol luar sneaker terbuat dari karet berkualitas tinggi sehingga dapat memberikan kontrol gerak yang baik. Orang yang berlari memakai sepatu ini dapat berhenti dengan mudah tanpa masalah.
Stabilitas
Semua sneaker didesain dengan tali. Dengan demikian, sepatu ini dapat memberikan rasa aman dan stabilitas yang baik bagi pemakainya.
Daya tahan
Sepatu sneaker tidak bisa mentolerir banyak tekanan. Sepatu ini tidak cocok digunakan untuk berjalan di medan yang kasar atau berbatu karena benda tajam dapat menembus solnya dengan mudah.
KHUMAR MAHENDRA | VIVIA AGARTA FEBRIATI | DWI ARJANTO
Pilihan Editor: 10 Sneakers Termahal di Dunia yang Pernah Dijual Mencapai 130 Miliar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini