Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Sindrom Lynch yang Bikin Orang Rentan Terserang Kanker Usus

Sindrom Lynch sering tak terdeteksi dan 95 persen penderitanya tak sadar terserang penyakit yang bisa meningkatkan risiko kanker usus besar ini.

4 Maret 2024 | 20.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Lynch adalah gangguan genetik yang membuat orang lebih rentan terkena beberapa jenis kanker. Sindrom ini bisa didiagnosa lewat tes darah atau liur. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut gastroenterolog di Kansas, Amerika Serikat, Dr. Ajay Basal, sindrom Lynch sering tak terdeteksi dan 95 persen penderitanya tak sadar terserang penyakit ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mereka tak sadar tak hanya berisiko terkena kanker usus besar tapi juga rahim, perut, usus kecil, ginjal, kandung kemih, bahkan otak," katanya kepada Fox News Digital.

Salah satu penyebab sindrom ini tak terdeteksi karena termasuk "kondisi senyap". "Tak ada gejala sampai Anda terkena kanker," ujar Bansal.

Dua jenis kanker yang paling dekat kaitannya dengan sindrom ini adalah kanker kolorektal dan uterus. "Sindrom Lynch bisa dipicu 4-5 mutasi berbeda. Tergantung mutasinya, risiko jenis kanker juga berbeda," jelasnya.

Kapan harus tes genetik?
Menurut Bansal, jika pasien punya riwayat keluarga berbagai jenis kanker usus atau kanker lain sebelum usia 50 tahun, maka ia ia disarankan melakukan tes genetik untuk memastikan adanya sindrom tersebut.

Tak ada pengobatan untuk sindrom Lynch karena penyebabnya mutasi genetik. Bila hasil tes positif maka pasien memonitor dirinya jika muncul gejala kanker melalui skrining rutin, terutama kolonoskopi, kata Bansal. 

Untuk populasi umum tanpa sindrom Lynch, kolonoskopi dianjurkan dimulai pada umur 45 tahun. Jika pasien terdiagnosis sindrom Lynch, terutama jenis agresif fenotip dan genotip, Bansal menyarankan kolonoskopi dimulai di usia 25 tahun dan rutin setiap 1-2 tahun.

"Jadi bisa memonitor dan mencegah kanker usus besar dengan cara membuang polip atau mendeteksinya di stadium awal agar bisa diobati," paparnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus