Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - The Trauma Code: Heroes on Call merupakan drama Korea atau drakor yang mengangkat topik kedokteran yang telah tayang Januari 2025 di Netflix, dan mendapat perhatian penonton global. Drama tersebut diadaptasi dari web novel dan Webtoon populer, Severe Trauma Center: Golder Hour karya Hansaiga. Popularitas Webtoon yang cukup tinggi membuat live action tersebut ditonton banyak orang. Drama Korea tersebut mengangkat isu soal trauma center.
Drama tersebut mengisahkan perjalanan Baek Gang Hyeok yang diperankan oleh aktor ternama Ju Ji Hoon memulai trauma center. Baek merupakan seorang ahli bedah trauma jenius yang telah melakukan operasi di zona konflik di seluruh dunia.
Suatu hari, Baek mulai bekerja di rumah sakit universitas dan memimpin tim trauma berat di sana. Konflik terjadi karena rumah sakit ternyata semakin merugi secara finansial karena tim trauma berat di trauma center berhasil menyelamatkan lebih banyak pasien trauma. Dari tayangan drama tersebut, banyak penonton mendapat edukasi soal pentingnya trauma center dan penanganan pasien trauma.
Pengertian Trauma Center
Trauma center atau pusat trauma merupakan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani pasien dengan cedera dan trauma. Cedera dan trauma tersebut biasanya terjadi karena pasien mengalami kecelakaan yang mengharuskan mendapat penanganan dan perawatan berdasarkan prinsip perawatan trauma.
Di berbagai negara seperti Amerika Serikat, trauma center diidentifikasi melalui proses penunjukan dan proses verifikasi. Trauma center dibangun setelah memenuhi kriteria penunjukan yang bervariasi.
Dilansir dari situs The National Center for Biotechnology Information oleh pemerintah Amerika Serikat, trauma center memiliki tingkatan terkait ketersediaan sumber daya yang tersedia untuk merawat pasien trauma. Selain itu, trauma center diverifikasi sebagai trauma center untuk orang dewasa atau anak-anak.
Tingkatan Trauma Center
Trauma center Tingkat I merupakan rumah sakit perawatan tersier yang menawarkan pendekatan komprehensif kepada pasien trauma, mulai dari cedera hingga proses rehabilitasi. Dalam tingkatan tersebut, trauma center memiliki ketersediaan anestesi, pengobatan darurat, bedah saraf, bedah ortopedi, radiologi, bedah plastik, dan bedah maksilofasial. Trauma center tingkat satu diharuskan memiliki akses ke dokter bedah umum di rumah sakit selama 24 jam.
Sementara itu, trauma center Tingkat II memulai perawatan semua pasien trauma. Dalam tingkatan ini, trauma center memiliki ketersediaan terkait anestesiologi, radiologi, kedokteran darurat, bedah saraf, dan bedah ortopedi. Seperti halnya Tingkat I, tingkatan ini harus memiliki akses 24 jam ke dokter bedah umum.
Pada trauma center Tingkat III, rumah sakit menyediakan penilaian, penanganan, operasi, dan stabilisasi yang cepat bagi pasien yang cedera dan mengalami trauma. Komponen utama dari Tingkat III adalah memiliki ketersediaan dokter bedah umum dan memiliki akses ke dokter gawat darurat selama 24 jam. Trauma center Tingkat III dappat membuat perjanjian untuk memindahkan pasien yang memerlukan tingkat perawatan lebih tinggi.
Dalam trauma center Tingkat IV, rumah sakit menyediakan Advanced Trauma Life Support (ATLS) atau dukungan hidup trauma lanjutan kepada pasien trauma sebelum dipindahkan ke tingkat perawatan yang lebih tinggi. Dalam rumah sakit tersebut, perawat dan dokter diharuskan telah tersedia saat pasien trauma tiba. Selain itu, dokter dapat menjalani operasi dan perawatan intensif apabila tersedia.
Terakhir, terdapat trauma center Tingkat V yang dapat memberikan evaluasi, penanganan awal, dan persiapan sebelum dipindahkan ke tingkat perawatan trauma yang lebih tinggi. Tingkatan tersebut harus memiliki perawat dan dosen yang tersedia saat pasien trauma tiba dan memiliki protokol setelah jam kerja jika fasilitas tutup.
Raden Putri Alpadillah Ginanjar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Sebab Pasien Operasi Otak Hanya Dibius Lokal dan Tetap Dibuat Sadar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini