Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Cinderella atau Cinderella complex merujuk kondisi psikologis ketika perempuan bergantung ingin dirawat dan dilindungi orang lain. Mengutip Harley Therapy, istilah Cinderella complex dipopulerkan oleh penulis Colette Dowling pada 1980-an. American Psychiatric Association tak mengakui Cinderella complex sebagai diagnosis.
Apa itu Cinderella complex?
Buku berjudul The Cinderella Complex: Women's Hidden Fear of Independence (1981), Dowling mengemukakan, bahwa wanita secara tradisional dikondisikan sejak lahir untuk bergantung kepada orang lain untuk keselamatan dan keamanan emosional dan fisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Health Grades Dowling menggunakan analogi karakter dongeng Cinderella, yang memasak dan membersihkan untuk ibu tirinya yang kejam, tapi akhirnya diselamatkan dan dirawat oleh seorang pangeran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dowling menggambarkan pengalamannya sendiri menemukan Cinderella complex, saat ia memutuskan tinggal bersama seorang pria setelah sebelumnya hidup mandiri selama beberapa tahun.
“Saat kesempatan untuk bersandar kepada seseorang muncul dengan sendirinya, saya berhenti bergerak maju, sampai kenyataannya, terhenti," katanya. "Saya tidak lagi membuat keputusan, jarang pergi ke mana pun sendiri, tak pernah mengunjungi teman-teman."
Beberapa perempuan dengan sindrom Cinderella bermungkinan merasa dianiaya atau diabaikan orang tuanya. Kondisi itu yang mendekatkan dengan perumpamaan karakter dongeng yang berharap hadir seorang penyelamat untuk merawatnya.
Gejala Cinderella complex
1. Mematuhi pilihan dan keputusan pasangannya
2. Merasa cemas hidup sendiri
3. Merasa sulit atau tak bisa membuat keputusan besar dalam hidupnya sendiri
4. Mengalami kesulitan merawat dirinya sendiri atau melakukan pekerjaan
5. Lebih menyukai peran tradisional sebagai ibu rumah tangga
6. Lebih suka selalu berpasangan secara romantis sebagai sosok kuat
7. Jarang atau tak pernah melakukan hal di luar zona kenyamanan emosionalnya
8. Diam-diam atau terang-terangan mengungkapkan keinginan kuat untuk diperhatikan
Mengatasi Cinderella Complex
Mengutip United News of Bangladesh, banyak perempuan modern mengambil inisiatif untuk menjalin hubungan secara sungguh-sungguh dengan semangat psikologis. Cara itu bermanfaat untuk mengatasi Cinderella Complex, karena perempuan berdaya mandiri, seperti menumbuhkan keyakinan dalam mengenali diri.
Mengembangkan hubungan dengan orang lain termasuk menjadi pengambil keputusan untuk bertindak menandakan seseorang terlepas dari masalah Cinderella Complex.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.