Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di dunia di mana para legenda musik bersinar, Celine Dion hadir sebagai suar dari bakat dan kehebatan vokal yang tak tertandingi. Lahir pada 30 Maret 1968, di Charlemagne, Quebec, Kanada, Celine Marie Claudette Dion hadir sebagai anak bungsu dari 14 bersaudara.
Kanada merupakan pijakan pertama bagi Celine sebelum menempuh perjalanan luar biasa di dunia seni. Sosok Celine Dion pantas dijadikan sumber inspirasi. Ketika ia dilanda serangkaian duka, perjuangannya tak pernah padam tengah jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari CelineDion.com, ketenaran Celine yang melejit dimulai pada usia 12 tahun ketika ia merekam demo bersama ibunya dan menarik perhatian René Angélil, yang kemudian menjadi manajer dan suaminya. Pertemuan yang tidak disengaja ini menjadi dasar bagi kariernya yang akan berlangsung selama beberapa dekade dan merebut hati jutaan orang di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Momen terobosannya terjadi pada tahun 1988 dengan dirilisnya The Power of Love, sebuah lagu yang melambungkan namanya menjadi bintang internasional. Kesuksesan albumnya yang tak tertandingi "Falling Into You" pada tahun 1996, yang menampilkan lagu-lagu hit, seperti "Because You Loved Me" dan "It's All Coming Back to Me Now", mengukuhkan statusnya sebagai sensasi global.
Diva Celine Dion melampaui batas genre. Diva kondang ini memadukan musik pop, bahkan rock dengan mulus. Kemampuannya untuk membangkitkan emosi melalui vokalnya yang kuat telah memberinya banyak penghargaan, termasuk 5 Grammy Awards, dua Academy Awards, dan sejumlah penghargaan bergengsi lainnya.
Di luar pencapaian musiknya, upaya filantropis Celine telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia. Pada tahun 2004, ia menerima penghargaan Order of Canada atas kontribusinya yang luar biasa terhadap industri musik dan kegiatan amal. Dedikasinya untuk tujuan kemanusiaan, terutama dalam mendukung kesehatan dan pendidikan anak-anak, menampilkan sisi welas asih yang beresonansi sedalam musiknya.
Dalam sebuah babak yang mengharukan dalam hidupnya, Celine Dion menghadapi duka saat kehilangan suaminya, René Angélil, pada tahun 2016, yang disusul dengan meninggalnya saudara laki-lakinya beberapa hari kemudian. Terlepas dari tantangan pribadi yang mendalam ini, ketangguhan dan kekuatan Celine mencerminkan ketabahan yang ditemukan dalam balada-baladanya.
Sebagai ibu dari tiga orang putra–René-Charles, Nelson, dan Eddy–Celine berhasil menyeimbangkan kariernya yang gemilang dengan kegembiraan dalam kehidupan keluarga. Komitmennya sebagai seorang ibu menunjukkan kemampuannya untuk tetap berpijak pada nilai-nilai yang mendefinisikan dirinya.
Pada ulang tahunnya yang ke-55, Celine Dion terus menghiasi dunia dengan suaranya yang mempesona, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di hati para penggemarnya di seluruh dunia. Walaupun harus berhadapan dengan penyakit langka stiff person syndrome, sosok diva yang satu ini akan selalu menjadi inspirasi.