Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Disentri kondisi peradangan dan infeksi dalam usus yang mengakibatkan diare. Gejala disentri antara lain demam, kram perut, mual, muntah. Disentri menyebabkan diare mengandung darah atau lendir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari situs web Cleveland Clinic, penyebab disentri dibedakan dari jenisnya, yakni disentri amuba dan disentri basiler. Disentri amuba tersebab parasit Entamoeba histolytica. Parasit lain yang menyebabkan disentri amuba termasuk Balantidium coli, dan strongyloidiasis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Disentri basiler tersebab infeksi bakteri Shigella, Salmonella, Campylobacter dan Escherichia coli (E. coli). Disentri basiler jenis disentri yang umum.
Disentri rentan dialami oleh berbagai usia, tapi biasanya anak-anak. Apalagi jika tinggal di wilayah yang sanitasi airnya buruk. Masalah kebersihan sumber utamanya penyebab infeksi bakteri.
Penyebab Disentri
Tidak mencuci tangan secara bersih setelah buang air besar bisa menyebabkan risiko disentri. Memegang benda atau bagian tubuh yang telah terpapar bakteri penyebab disentri. Mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri penyebab disentri. Berenang di air yang tercemar bakteri atau amuba penyebab disentri. Disentri tergolong penyakit menular. Disentri amuba biasanya menyebar dari makanan atau air yang terkontaminasi.
Gejala Disentri
Dikutip dari WebMD, gejala disentri bisa muncul sehari hingga tiga hari setelah terinfeksi. Gejala disentri yang dialami setiap orang berlainan, tergantung jenis disentri dan sistem kekebalan tubuh.
1. Disentri amuba
- Diare
- Demam tinggi
- Mual dan muntah
- Penurunan berat badan
- Sakit perut
2. Disentri basiler
- Diare mengandung darah atau lendir
- Demam tinggi
- Mual dan muntah
- Kram perut yang menyakitkan