Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seperti pendahulunya, Pengabdi Setan 2 juga sukses menjaring jutaan penonton dalam waktu singkat. Bila pada film pertama mengambil lokasi rumah tua yang ikonik di Pengalengan, Jawa Barat, kini rumah susun yang menjadi pusat perhatian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sutradara Joko Anwar memilih rumah susun sebagai lokasi syuting dan ternyata pencarian tempat ini cukup unik dan menyulitkan. Melalui podcast HAHAHA TV oleh Ernest Prakasa, Joko membagikan beberapa fakta mengenai rumah susun tempat lokasi syuting Pengabdi Setan 2 sebagai berikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pencarian selama empat bulan
Pencarian panjang Joko Anwar dilakukan selama empat bulan karena ingin mencari rumah susun yang bersedia dipakai selama 1,5 bulan. Setengah bulan untuk segala persiapan, kemudian sebulan untuk waktu syuting.
Ditemukan dari Twitter
Setelah hampir putus asa, ia mencari rumah susun melalui Twitter dan dibantu salah satu pengguna bernama Gabriella. Rusun tersebut terletak di Jakarta Timur dalam keadaan kosong.
Rusun kosong 15 tahun
Jika menggunakan rumah susun yang berpenghuni, Joko harus membiayai relokasi ratusan penghuni. Dengan rumah susun yang kosong ini, Joko bisa menggunakannya untuk syuting namun dengan perizinan dan pengamatan para ahli agar terbukti aman. Rumah susun ini kosong dan terbengkalai selama 15 tahun dan belum pernah dihuni siapa pun sejak dibangun.
Konstruksi bangunan belum lengkap
Karena terbengkalai, maka banyak dinding yang belum dibangun. Bahkan, tak ada lift sehingga lift dipasang terlebih dulu untuk kepentingan syuting. Akhirnya, beberapa lantai dibangun sendiri agar layak dipakai syuting.
26 tangki air untuk merendam satu lantai
Ada adegan banjir di Pengabdi Setan 2 yang merupakan air asli sebanyak 26 tangki tanpa rekayasa komputer. Adegan tersebut dibuat secara alami dengan truk tangki yang secara kontinyu terus berdatangan karena ada beberapa bagian yang bocor sehingga harus terus dipenuhi kembali.
Minim penerangan
Syuting dilakukan dengan cahaya sesuai keperluan. Jika adegan hanya menggunakan korek api, maka benar-benar hanya menggunakan korek api sehingga akan terlihat benar-benar gelap. Begitu pun dengan adegan yang hanya menggunakan senter atau lilin. Joko mempertahankan suasana seperti ini agar aktingnya terlihat alami dan benar-benar mencekam.
Kejadian janggal para pemain di rusun
Salah satu pemain yang memerankan Wina, Nafiza Fatia Rani, menangis karena melihat pintu rumah susun terbuka dan menutup sendiri. Setelah tenang, ia kemudian melihat penampakan bayi merambat di tembok. Ada juga Ratu Felisha yang ketakutan karena minim cahaya dan tidak ingin syuting sendiri serta ingin terus ditemani.