Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menikmati Senja di Atas Perahu Catamaran Greenbelt PIK 2, Restoran Apung yang Unik Bernuasa Romantis

Pengunjung bisa menikmati sejuknya suasana senja di atas perahu Catamaran, Greenbelt PIK 2

18 Agustus 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Perahu berukuran besar dengan desain unik itu bergerak berlahan menyusuri Sungai Tahang yang bersih dan jernih. Angin semilir dan cahaya matahari yang mulai meredup berganti senja menambah sejuknya suasana di atas perahu Catamaran, Greenbelt PIK 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang pada Kamis petang 15 Agustus 2024.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo menjajal wisata unik dan menenangkan tersebut dengan mengikuti rombongan yang menikmati wisata restoran apung dengan kesan eksklusif itu. Ada sekitar 12 orang yang naik ke atas perahu Cataraman, yang biasanya digunakan untuk perjalanan wisata atau olahraga air itu. Di sini, perahu diubah menjadi ruang makan eksklusif yang mengapung di atas air.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wisatawan menikmati senja di atas perahu Catamaran Greenbelt PIK 2, Kamis 15 Agustus 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

Dengan dek yang luas, tempat duduk yang nyaman, dan dekorasi yang elegan, restoran ini menciptakan suasana yang hangat dan romantis. "Sangat menyenangkan dan tenang, saya bisa melupakan sesaat masalah pekerjaan dan masalah hidup di sini," ujar salah seorang pengunjung pria yang ikut dalam pelayaran pendek itu.  

Dek perahu seluas 6 x 7 meter itu di desain mirip sebuah ruangan yang tertutup bagian atas dengan sofa yang empuk dan bantal berwarna cerah berukuran kecil dan besar. Pengunjung bisa bersandar dan duduk di sofa sambil menikmati pemandangan indah di sekitar Sungai Tahang yang dihiasi taman dan pohon pohon rindang. Saking nyamannya, ada juga penumpang yang sampai tertidur.  

Disuguhkan Minuman dan Hidangan  

Sebuah meja berukuran besar tempat makanan dan minuman dihidangkan sebagai jamuan pengunjung selama 45 menit lebih yang bergerak berlahan menyusuri sungai Tahang sepanjang 5 kilometer.  Suasana romantis semakin terasa dengan adanya musik live yang mengalun pelan, menambah kenyamanan dan keintiman suasana.  

Selama pelayaran itu, penumpang perahu Catamaran ini disuguhi minuman dan berbagai hidangan makanan. Untuk jenis menu hidangan tergantung paket yang dipilih berkisar Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per orang. Misalnya, untuk paket Rp 225 ribu, setiap penumpang akan mendapatkan aneka minuman seperti kelapa muda, juice hingga teh panas, aneka snack sampai kuliner lokal  hingga internasional.

Wisatawan menikmati senja di atas perahu Catamaran Greenbelt PIK 2, Kamis 15 Agustus 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

"Menu yang beragam ini memastikan bahwa setiap pengunjung dapat menemukan sesuatu yang sesuai dengan selera mereka. Selain itu, pilihan minuman yang lengkap, mulai dari mocktail segar hingga anggur berkualitas, menambah kesempurnaan pengalaman bersantap di sini," ujar petugas Greenbelt PIK 2 Rizky Aditya. 

Tema makanan dan acara saat berada di atas perahu Catamaran bisa disesuaikan dengan keinginan pengunjung. "Banyak yang datang ke sini untuk merayakan perkawinan, ulang tahun, melamar kekasih hingga acara keluarga saja," kata Rizky. 

Menurut Rizky, pengunjung yang menggunakan perahu Catamaran ini cukup banyak, apalagi pada akhir pekan. "Pengunjung mencapai 200 orang dan itupun harus antre," ucapnya. Pengelola menyediakan tiga perahu  dengan masing-masing berkapasitas 15 orang. Jadi kalau Sabtu dan Minggu, biasanya pengunjung harus pesan tempat dulu. 

Wisatawan menikmati senja di atas perahu Catamaran Greenbelt PIK 2, Kamis 15 Agustus 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

Sejarah Sungai Tahang dan Greenbelt 

Sungai Tahang berada dalam kawasan Greenbelt PIK 2 seluas 60 hektar. Sungai sepanjang 5 kilometer dari Kecamatan Kosambi hingga Muara Jakarta tersebut telah dinormalisasi sejak 2018 lalu. Kawasan ini menjadi tempat wisata alam terbuka sejak Maret 2023.  

Sungai Tahang memiliki sejarah yang kelam. Sebelum dinormalisasi menjadi cantik dan bersih seperti sekarang ini, Sungai Tahang dulu terkenal dengan tempat prostitusi dan warung remang-remang. Airnya kotor dan bau karena dipenuhi lumpur dan sampah. Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi menutup tempat prostitusi dipinggiran sungai Tahang dan Dadap, Kosambi.  

Wisatawan menikmati senja di atas perahu Catamaran Greenbelt PIK 2, Kamis 15 Agustus 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO

Tahun 2018, Sungai Tahang yang berada dalam kawasan PIK 2 dinormalisasi oleh  Agung Sedayu Group. Selain mengeruk dan melebarkan sungai, pengembang juga memfilter air sungai dan menyaring sampah, sehingga air Sungai Tahang  menjadi bersih dan jernih.  

Kawasan wisata alam Greenbelt terbagi dalam lima zona yang dilengkapi berbagai fasilitas mulai dari jogging track sepanjang 10 kilometer, jalur sepeda, taman tematik, taman bunga, amphitheater, jembatan pejalan kaki, dan berbagai ruang rekreasi terbuka. Destinasi ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota dan area resapan air, sehingga dapat menjaga keseimbangan ekosistem. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus