Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Es krim adalah hidangan yang disukai oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Baik sebagai camilan di hari yang panas, hidangan penutup, atau sekadar makanan ringan yang menyegarkan, es krim selalu menjadi pilihan favorit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejarah es krim dimulai di Roma, Italia, ketika Kaisar Nero memerintahkan pembuatan makanan penutup yang dingin, yang merupakan campuran salju, nektar, sirup buah, dan madu. Penjelajah Marco Polo pada abad ke-13 juga berperan penting dalam menyebarkan konsep awal es krim. Ketika berada di Asia, ia memperkenalkan penggunaan bongkahan es yang dicampur dengan minuman, yang kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Amerika, es krim pertama kali dikenal pada tahun 1700, saat seorang gubernur Maryland menyajikan es krim kepada tamunya. Namun, toko es krim pertama baru dibuka 76 tahun kemudian di New York. Di Prancis, pada saat yang sama, es krim juga mulai digemari.
Es krim kemudian menjadi hidangan penutup resmi di Gedung Putih, meskipun saat itu bentuknya masih seperti es serut. Perubahan besar terjadi pada abad ke-19 dengan kedatangan imigran Italia di Amerika, yang mulai mengembangkan es krim berbahan susu. Italo Marchiony dikenal sebagai salah satu pelopor es krim modern, yang menjual es krimnya di Wall Street pada tahun 1903, disajikan dengan waffle.
Es krim terus berkembang, termasuk inovasi es krim soda oleh Robert M. Green di Philadelphia, dan sundae yang berasal dari tren es krim soda di Inggris. Sundae, yang awalnya hanya dijual pada hari Minggu, kemudian menjadi populer dan mengalami perubahan dari menggunakan soda menjadi sirup cokelat pada tahun 1843.
Jacob Fussell mendirikan pabrik es krim pertama di dunia di Baltimore, Amerika, dan memperkenalkan rasa es krim seperti stroberi, vanila, dan cokelat. Era modern es krim dengan beragam rasa dimulai pada dekade 1980-1990, termasuk rasa Oreo cookies, Neapolitan, dan chocolate chip, dengan topping sirup cokelat menjadi favorit.
Es krim telah menjadi hidangan penutup yang sangat populer di seluruh dunia, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Denmark, dan Australia. Bahkan, Amerika merayakan Juli sebagai bulan es krim nasional. Rasa vanila tetap menjadi favorit, diikuti oleh cokelat, butter pecan, stroberi, dan lainnya. Di Amerika, kandungan lemak es krim diatur tidak lebih dari 10 persen.
Di Indonesia, es krim juga menjadi pilihan populer sebagai hidangan penutup, baik es krim Western berbahan susu maupun es krim lokal yang lebih menekankan pada campuran sari buah, air, atau santan dengan susu dalam porsi kecil.
HISTORY I INFO.ORG