Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mewaspadai Diabetes Melitus dengan Memahami 3P

Penderita Diabetes Melitus umumnya mengalami gejala yang dikenal sebagai 3P, yaitu poliuria, polidipsia, dan polifagia.

25 Juli 2024 | 14.36 WIB

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi kronis yang terjadi karena pankreas gagal memproduksi cukup hormon insulin, menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

DM merupakan salah satu penyakit tidak menular yang berdampak signifikan pada masyarakat. Hingga saat ini, diabetes melitus masih menjadi masalah kesehatan yang relevan di kalangan populasi umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penderita Diabetes Melitus umumnya mengalami gejala yang dikenal sebagai 3P, yaitu poliuria, polidipsia, dan polifagia.

Apa itu 3P?

- Poliuria
Poliuria adalah kondisi medis di mana seseorang mengeluarkan urin lebih banyak dari biasanya. Biasanya, seseorang menghasilkan sekitar 1-2 liter urin per hari, tetapi penderita poliuria bisa mengeluarkan lebih dari 3 liter urin setiap hari. Ini sering terjadi saat kadar gula darah tinggi, sehingga tubuh mencoba mengeluarkan gula berlebih melalui urin. Akibatnya, ginjal memproduksi urin secara berlebihan. Selain diabetes, poliuria dapat disebabkan oleh kehamilan, diabetes insipidus, gangguan ginjal, hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi), masalah kesehatan mental seperti polidipsia psikogenik, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik.

- Polidipsia  
Polidipsia adalah kondisi medis di mana seseorang merasa haus berlebihan. Penderita polidipsia mungkin merasa haus terus-menerus dan mulutnya kering. Pada penderita diabetes, polidipsia disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Ginjal memproduksi lebih banyak urin untuk mengeluarkan kelebihan gula darah, menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Otak kemudian mengirim sinyal untuk minum lebih banyak agar menggantikan cairan yang hilang. Haus berlebihan juga bisa disebabkan oleh dehidrasi, diuresis osmotik (peningkatan buang air kecil akibat gula darah berlebih yang masuk ke tubulus ginjal), masalah kesehatan mental seperti polidipsia psikogenik, dan faktor lainnya.

- Polifagia  
Polifagia adalah kondisi di mana seseorang merasa lapar berlebihan secara terus-menerus. Semua orang bisa merasa lapar berlebihan dalam situasi tertentu, seperti setelah berolahraga atau tidak makan dalam waktu lama. Pada penderita diabetes, glukosa tidak dapat masuk ke sel-sel untuk digunakan sebagai sumber energi, karena kadar insulin yang rendah atau resistensi insulin. Akibatnya, tubuh tidak bisa mengolah glukosa menjadi energi, membuat penderita diabetes merasa lapar.

Rasa lapar akibat polifagia tidak hilang meskipun sudah makan. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, makan lebih banyak hanya akan meningkatkan kadar gula darah. Selain diabetes, polifagia juga bisa disebabkan oleh hipertiroid, sindrom premenstrual, stres, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus