Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Plastik menjadi bagian tak terhindarkan dari hidup manusia sehari-hari. Namun, apa yang mungkin tidak disadari adalah keberadaan mikroplastik. Terlebih lagi, penelitian telah mengungkapkan bahwa mikroplastik bahkan telah mencapai tubuh manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa Itu Mikroplastik?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mikroplastik adalah partikel plastik yang sangat kecil, dengan ukuran kurang dari satu mikrometer. Mereka berasal dari berbagai sumber, termasuk pecahan plastik, serat sintetis dari pakaian, dan bahkan partikel plastik yang digunakan dalam produk kosmetik.
Mikroplastik tersebar luas di lingkungan kita, mulai dari laut dalam hingga puncak gunung. Benda ini telah ditemukan dalam makanan, air minum, dan bahkan dalam kotoran manusia.
Mikroplastik di Tubuh Manusia
Penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa mikroplastik ditemukan dalam tubuh manusia. Penelitian di Belanda menemukan adanya partikel plastik dalam darah dari 17 dari 22 donor darah sehat yang diuji.
Disadur dari National Geography, beberapa sampel darah bahkan mengandung nanoplastik, yang ukurannya lebih kecil dari satu mikrometer dan dapat dihirup atau tertelan. Temuan lainnya juga mencatat keberadaan mikroplastik dalam plasenta bayi yang belum lahir.
Namun, dampak kesehatan dari mikroplastik dalam tubuh manusia masih belum sepenuhnya dipahami. Meskipun penelitian laboratorium telah menunjukkan bahwa mikroplastik dapat merusak sel manusia, termasuk menyebabkan reaksi alergi dan kematian sel, belum ada studi epidemiologi yang secara luas menghubungkan paparan mikroplastik dengan dampak kesehatan manusia dalam kelompok besar.
Meskipun banyak yang belum diketahui, penting untuk menjaga kehati-hatian terhadap dampak mikroplastik pada kesehatan manusia. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami sejauh mana mikroplastik dapat memengaruhi tubuh manusia dan bagaimana cara mengurangi paparan mikroplastik.
Dari Mana Asalnya?
Mikroplastik berasal dari berbagai sumber. Mereka dapat berasal dari pecahan plastik yang semakin terurai oleh radiasi UV, perubahan suhu, dan tekanan fisik di lingkungan. Selain itu, serat sintetis dari pakaian, seperti yang dilepaskan oleh mesin cuci, juga menjadi salah satu sumber mikroplastik yang signifikan. Produk-produk kosmetik yang mengandung mikroplastik, seperti scrub wajah, juga turut menyumbang.
Penelitian dari National Library of Medicine menyebutkan, mikroplastik telah terdeteksi dalam makanan yang dikonsumsi oleh manusia atau di udara. Oleh karena itu, mereka dapat memengaruhi kesehatan manusia melalui konsumsi makanan atau inhalasi.
Mikroplastik yang tertelan atau terhirup dapat mengakumulasi dalam tubuh dan memicu respons kekebalan atau menyebabkan toksisitas partikel lokal. Selain itu, paparan kronis dapat menyebabkan masalah lebih lanjut melalui penumpukan di dalam tubuh.
Namun, hingga saat ini, belum ada bukti definitif yang dilaporkan mengenai tingkat paparan, karena jumlah penelitian tentang dosis paparan masih terbatas. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi tingkat paparan ambang batas dan beban mikroplastik yang memengaruhi kesehatan manusia di masa depan.