Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mood disorder kondisi ketika seseorang mengalami gangguan suasana hati. Merujuk Cleveland Clinic, mood disorder merupakan kondisi kesehatan mental yang utamanya mempengaruhi keadaan emosional. Ini gangguan ketika seseorang mengalami kebahagiaan dan kesedihan ekstrem dalam waktu lama. Gangguan suasana hati tertentu melibatkan emosi persisten lainnya, seperti cepat marah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perubahan suasana hati memang wajar tergantung situasi. Tapi, mood disorder gejala akan dipantau selama beberapa pekan. Gangguan suasana hati ini menyebabkan perubahan perilaku yang mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin, seperti bekerja atau sekolah.
Apa itu mood disorder?
Mengutip Verywell Mind, pembaruan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) pada 2013, mood disorder dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu gangguan bipolar dan gangguan depresi. Adapun kecemasan, bukan termasuk mood disorder. Ini diklasifikasi sebagai salah satu dari banyak gangguan kecemasan, termasuk panik dan fobia. Namun, kecemasan sering mendahului atau berbarengan dengan gangguan suasana hati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mood disorder bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, remaja dan dewasa. Mood disorder cenderung dialami orang dewasa. Cleveland Clinic melaporkan, sekitar 7 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami depresi. Adapun 2,8 persen memiliki gangguan bipolar. Mood disorder juga rentan dialami anak-anak dan remaja, sekitar 15 persen kecenderungannya.
Gejala mood disorder
Merujuk Cedars Sinai, gejala yang timbul dari mood disorder tergantung usia dan jenisnya. Seseorang mungkin memiliki gejala yang berbeda ketika menjadi depresi. Berikut gejala mood disorder yang paling umum:
- Suasana sedih, cemas berkelanjutan
- Merasa putus asa atau tidak berdaya
- Memiliki harga diri yang rendah
- Merasa tidak mampu atau tak berharga
- Rasa bersalah yang berlebihan
- Tidak tertarik aktivitas normal atau yang pernah dinikmati
- Masalah hubungan
- Kesulitan atau terlalu banyak tidur
- Perubahan nafsu makan atau berat badan
- Energi berkurang
- Masalah fokus
- Kurang bisa mengambil keputusan
- Keluhan fisik (sakit kepala, perut, atau kelelahan) yang tak membaik dengan pengobatan.
- Melarikan diri atau kabur dari rumah
- Terlalu sensitif terhadap kegagalan atau penolakan
- Iritabilitas, permusuhan, atau agresi.
- Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.