Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Desainer ternama Indonesia, Ghea Panggabean, meriahkan Monumen Nasional (Monas), Jakarta dalam kampanye #KitaSuprême Head & Shoulders. Dalam kampanye yang merayakan kehebatan perempuan Indonesia dengan menggelar acara budaya itu, Ghea Panggabean menampilkan motif daun argan yang cantik dan elegan pada fashion show koleksinya serta pada dinding Monas, sebagai tanda apresiasi dan perayaan wanita Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ghea Panggabean mengatakan argan berarti pohon kehidupan. "Sementara wanita juga memberikan kehidupan, melahirkan dan membesarkan anak, tetapi tetap bisa bekerja dan berkarya,” ujar Ghea saat ditemui dalam acara tersebut, Selasa, 31 Juli 2018.
Dominique Diyose memeragakan koleksi Ghea Panggabean di Kampanye #KitaSuprême di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa 31 Juli 2018. TEMPO/Astari P Sarosa
Peragaan busana yang meriahkan Monas ini menampilkan 25 looks yang dipermanis dengan aksesoris rambut cantik berupa sirkam dari Tulola Jewelry. Ghea Panggabean menggunakan bahan sutra, satin, chiffon, dan katun voal untuk busana dalam koleksinya. “Koleksi ini lebih ke resort wear, Bali, liburan, gaya kasual yang chic,” lanjut Ghea Panggabean.
Fashion show Ghea Panggabean dalam Kampanye #KitaSuprême di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa 31 Juli 2018. TEMPO/Astari P Sarosa
Ada beberapa gaya busana yang ditampilkan. Pertama adalah motif daun argan yang dilukis pada bahan satin warna putih yang membuat penampilan santai dan nyaman. Namun ada juga busana-busana yang terlihat lebih formal dan elegan, dengan paduan warna emas dan biru. Koleksi ini akan dijual dengan terbatas, dimulai dari harga Rp 500 ribu sampai jutaan. “Tetapi tetap terjangkau,” tutur Ghea Panggabean.
Fashion show Ghea Panggabean di Kampanye #KitaSuprême di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa 31 Juli 2018. TEMPO/Astari P Sarosa
Motif batik daun argan yang dilukis oleh Ghea Panggabean sendiri tidak hanya tampil pada busana-busana indah, tetapi juga dijadikan desain permainan lampu motion graphic di Monas. Permainan lampu tersebut adalah hasil karya perempuan muda berbakat, Isha Hening.