Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Nafsu Makan Berkurang? Ini Mungkin Penyebabnya

Kehilangan nafsu makan dapat disebabkan kondisi fisik dan psikologis. Berikut ini beberapa penyebab kemungkinan kurangnya nafsu makan.

30 Juli 2021 | 19.13 WIB

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Takafumi Yamashita
Perbesar
Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Takafumi Yamashita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah media melaporkan tidak sedikit pasien Covid-19 yang kehilangan nafsu makan. Kondisi ini dianggap wajar dan memang kerap terjadi pada seseorang dengan kondisi tubuh kurang sehat. Selain karena Covid-19, ada beberapa hal yang menyebabkan nafsu makan berkurang seperti masalah pencernaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kehilangan nafsu makan dapat disebabkan oleh kondisi fisik dan psikologis. Acap kali kondisi ini hanya bersifat sementara karena gejala infeksi atau masalah pencernaan, sehingga akan kembali pulih setelah sembuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kurangnya nafsu makan juga dikaitkan dengan gejala kondisi medis jangka panjang, seperti pada stadium akhir penyakit serius, yang dalam dunia medis disebut dengan cachexia. Sementara untuk kasus kehilangan nafsu makan sepenuhnya dalam waktu yang lama disebut anoreksia.

Berikut rangkuman kemungkinan penyebab hilangnya atau berkurangnya nafsu makan, yang dilansir Tempo dari medicalnewstoday.com:

1. Penyebab umum

Penyebab nafsu makan berkurang atau hilang umumnya akibat infeksi dari virus maupun bakteri yang menyebabkan flu atau gastroenteritis. Penyebab umum hilangnya nafsu makan dalam jangka pendek meliputi, masuk angin, flu, infeksi pernafasan, infeksi bakteri atau virus, sembelit, sakit perut, masalah pencernaan, refluks asam, keracunan makanan, alergi, intoleransi makanan, kehamilan, dan ketidakseimbangan hormon.

Selain itu, efek samping obat, alkohol atau penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Orang dengan rasa sakit di mulut mereka, seperti luka, mungkin juga mengalami kehilangan nafsu makan jika menjadi sulit untuk makan.

2. Kondisi medis

Kondisi medis jangka panjang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan disebabkan oleh berbagai alasan yang beragam tergantung pada penyebabnya. Hilangnya nafsu makan bisa saja disebabkan oleh penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, merasa tidak enak badan, dan sakit perut.

Kondisi medis yang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan meliputi kondisi pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar dan penyakit crohn, kondisi hormonal yang dikenal sebagai penyakit addison, asma, diabetes, penyakit hati atau ginjal kronis dan kadar kalsium tinggi dalam darah.

Selain itu, nafsu makan juga dapat berkurang disebabkan oleh kondisi medis akibat HIV dan AIDS, tiroid kurang aktif atau hipotiroidismeactive, tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme, gagal jantung, dan kanker perut atau usus besar.

3. Efek samping obat

Tak jarang beberapa obat menyebabkan kehilangan nafsu makan, obat-obatan dan perawatan yang sering menyebabkan hilangnya nafsu makan meliputi obat penenang, beberapa antibiotik, imunoterapi, kemoterapi, dan terapi radiasi ke daerah perut.

Jika seorang pasien baru saja menjalani operasi besar, mereka mungkin mengalami kehilangan nafsu makan setelah operasi. Perasaan ini dapat sebagian terkait dengan obat bius. Selain itu, menggunakan obat-obatan untuk kesenangan, seperti kokain, ganja, dan amfetamin juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.

4. Penyebab psikologis

Kondisi psikologis seseorang juga dapat menyebabkan nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, yaitu depresi, kecemasan, serangan panik, perasaan duka, dan gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia nervosa.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus