Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah media melaporkan tidak sedikit pasien Covid-19 yang kehilangan nafsu makan. Kondisi ini dianggap wajar dan memang kerap terjadi pada seseorang dengan kondisi tubuh kurang sehat. Selain karena Covid-19, ada beberapa hal yang menyebabkan nafsu makan berkurang seperti masalah pencernaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kehilangan nafsu makan dapat disebabkan oleh kondisi fisik dan psikologis. Acap kali kondisi ini hanya bersifat sementara karena gejala infeksi atau masalah pencernaan, sehingga akan kembali pulih setelah sembuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kurangnya nafsu makan juga dikaitkan dengan gejala kondisi medis jangka panjang, seperti pada stadium akhir penyakit serius, yang dalam dunia medis disebut dengan cachexia. Sementara untuk kasus kehilangan nafsu makan sepenuhnya dalam waktu yang lama disebut anoreksia.
Berikut rangkuman kemungkinan penyebab hilangnya atau berkurangnya nafsu makan, yang dilansir Tempo dari medicalnewstoday.com:
1. Penyebab umum
Penyebab nafsu makan berkurang atau hilang umumnya akibat infeksi dari virus maupun bakteri yang menyebabkan flu atau gastroenteritis. Penyebab umum hilangnya nafsu makan dalam jangka pendek meliputi, masuk angin, flu, infeksi pernafasan, infeksi bakteri atau virus, sembelit, sakit perut, masalah pencernaan, refluks asam, keracunan makanan, alergi, intoleransi makanan, kehamilan, dan ketidakseimbangan hormon.
Selain itu, efek samping obat, alkohol atau penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Orang dengan rasa sakit di mulut mereka, seperti luka, mungkin juga mengalami kehilangan nafsu makan jika menjadi sulit untuk makan.
2. Kondisi medis
Kondisi medis jangka panjang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan disebabkan oleh berbagai alasan yang beragam tergantung pada penyebabnya. Hilangnya nafsu makan bisa saja disebabkan oleh penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, merasa tidak enak badan, dan sakit perut.
Kondisi medis yang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan meliputi kondisi pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar dan penyakit crohn, kondisi hormonal yang dikenal sebagai penyakit addison, asma, diabetes, penyakit hati atau ginjal kronis dan kadar kalsium tinggi dalam darah.
Selain itu, nafsu makan juga dapat berkurang disebabkan oleh kondisi medis akibat HIV dan AIDS, tiroid kurang aktif atau hipotiroidismeactive, tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme, gagal jantung, dan kanker perut atau usus besar.
3. Efek samping obat
Tak jarang beberapa obat menyebabkan kehilangan nafsu makan, obat-obatan dan perawatan yang sering menyebabkan hilangnya nafsu makan meliputi obat penenang, beberapa antibiotik, imunoterapi, kemoterapi, dan terapi radiasi ke daerah perut.
Jika seorang pasien baru saja menjalani operasi besar, mereka mungkin mengalami kehilangan nafsu makan setelah operasi. Perasaan ini dapat sebagian terkait dengan obat bius. Selain itu, menggunakan obat-obatan untuk kesenangan, seperti kokain, ganja, dan amfetamin juga dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
4. Penyebab psikologis
Kondisi psikologis seseorang juga dapat menyebabkan nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, yaitu depresi, kecemasan, serangan panik, perasaan duka, dan gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia nervosa.
HENDRIK KHOIRUL MUHID