Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pare (Momordica charantia) walaupun rasanya pahit mengandung banyak nutrisi. Mengutip Healthline, pare tumbuhan tropis budi daya yang biasanya diolah menjadi berbagai jenis masakan Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pare sudah lama digunakan untuk menurunkan kadar gula darah. Pare dapat meningkatkan penggunaan gula darah dalam jaringan dan sekresi atau pengeluaran insulin yang lebih tinggi sehingga kadar gula darah dapat terkontrol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kandungan saponin dan terpenoid pare dapat membuat mengubah gula darah menjadi energi dan membantu kerja liver dalam mengelola kadar gula dalam darah.
Kandungan serat dan kalori pare menjadi alternatif sayuran yang dimakan saat diet pengendalian berat badan. Serat yang diproses lama dalam pencernaan juga mengurangi rasa lapar dan merasa kenyang lebih lama.
Untuk mendapatkan manfaatnya pare dapat diolah dengan berbagai cara, mulai dengan membuat menjadi jus, ditumis dengan sayuran lain dan bumbu yang beraroma dan memiliki cita rasa gurih untuk mengurangi rasa pahitnya.
Mengutip WebMD, pare mengandung vitamin A, vitamin C, kalsium, besi, tiamin, riboflavin, niasin, asam folat, kalium, seng, fosfor, dan magnesium. Berbagai kandungan nutrisi itu, pare menjadi salah satu tumbuhan yang kaya antioksidan, flavonoid, dan senyawa polifenol lainnya.
Kandungan polifenol dalam pare bersifat antiinflamasi, sehingga dapat menurunkan risiko peradangan dan kerusakan sel pada tubuh.
Nutrisi pare segar
Kalori: 21
Protein: 1 gram
Lemak: 0 gram
Karbohidrat: 5 gram
Serat: 3 gram
Gula: 0 gram
Kolesterol: 0 miligram
Natrium: 6 miligram
WINDA OKTAVIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.