Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Demam berdarah dengue menghantui masyarakat Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti ini merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat. Bila kondisinya parah, pasien bahkan akan merasa seolah seluruh tulang dan persendian terasa patah. Jika tidak diatasi dengan baik, demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi yang serius bahkan berpotensi fatal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dokter spesialis okupasi Marsen Isbayuputra, seseorang yang pernah mengalami demam berdarah memiliki kemungkinan untuk terkena lagi pada masa mendatang, terutama jika terinfeksi oleh jenis virus yang berbeda. "Demam berdarah memang ada berbagai macam virusnya, kalau orang sudah sakit DBD yang pertama, dia masih bisa kena sakit demam berdarah dengan jenis virus yang berbeda," katanya pada awal Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musim penghujan seperti sekarang ini merupakan saat paling tepat oleh nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dengan baik, dan nyamuk tersebut cenderung menggigit manusia terutama pada pagi dini hari. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari tidur di pagi hari untuk mengurangi risiko terpapar virus dengue.
Menurut Marsen, nyamuk demam berdarah memang paling suka mengigit manusia di pagi hari. "Memang periode menggigitnya di pagi hari lebih sering," katanya.
Marsen mengatakan di pagi hari biasanya menjadi waktu tidur yang sangat nyenyak. Di waktu itu, tingkat kesadaran manusia sangat rendah. Alhasil manusia tidak akan reflek memukul nyamuk.
Proses pemulihan bagi penderita demam berdarah umumnya membutuhkan perawatan di rumah sakit, namun proses ini cukup panjang. Meskipun telah dirawat selama beberapa hari di rumah sakit, pasien belum sepenuhnya pulih dan sering mengalami kelelahan pasca perawatan.
Penting bagi mereka untuk istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi selama masa pemulihan, yang biasanya berlangsung antara satu hingga dua minggu. Selama masa ini, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat dan memprioritaskan konsumsi makanan yang sehat.
Pilihan Editor: Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia