Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi kedokteran semakin canggih. Dokter spesialis bedah saraf dari Comprehensive Brain and Spine Centre (CBSC) Indonesia, Agus C. Anab mengatakan saat ini ada metode operasi pengangkatan tumor otak melalui alis mata.
Operasi jenis ini berbeda dengan operasi tumor otak konvensional yang biasanya mengharuskan dokter mengoperasi dengan membuka tempurung kepala. Kemudian baru mengangkat tumor yang ada di bagian dalam otak. “Sekarang (pengangkatan tumor) bisa lewat alis mata dengan teknik keyhole surgery supra orbital approach atau operasi dengan lubang sebesar 1-2 cm pada alis mata," kata Agus, alias Aca di Jakarta Jumat 13 Oktober 2017.
Baca juga:
Teror Pengabdi Setan di Dua Dunia, Sosok Ibu Bergeser Makna
Hati-hati Operasi Plastik pada Pria, Efeknya Gangguan Ereksi
Operasi ini bisa dilakukan bila tumor berada di bagian belakang mata, atau bagian dasar otak. Untuk mencapai tumor yang ada di dasar otak, setelah membuat lubang kecil di sekitar alis, tim medis harus mengempiskan otak terlebih dahulu dengan mengeluarkan cairannya. Setelah itu, otak disibak melalui gerakan sangat halus dan tumor akan terlihat.
Teknik ini membutuhkan mikroskop khusus dan kamera endoskopi untuk melihat jelas sampai titik terdalam. Selanjutnya, gumpalan tumor diangkat sedikit demi sedikit tanpa menyentuh bagian lain. “Metode ini sudah dikembangkan di Eropa, di Indonesia baru ada sekitar sejak 2014,” kata Aca. Ia mengatakan operasi di Eropa sudah cukup banyak yang mengedepankan estetika. Sehingga para dokter berusaha agar trauma atau luka pasca operasi berefek seminimal mungkin agar bisa tetap baik secara estetika.
Selain hanya akan mengakibatkan goresan atau trauma yang kecil, jalannya operasi pun akan cepat. Luka sayatan yang kecil pun dapat menurunkan resiko infeksi pasca operasi. Aca juga menjelaskan teknik ini mengurangi risiko bagian otak yang normal tertekan atau tergores saat operasi. “Sedikit saja otak kita yang normal itu tertekan atau tergeser, bisa berakibat fatal karena otak tempat banyak syaraf tubuh,” katanya.
Baca:Alami Marah Berlebih? Mungkin Gangguan Eksplosif Intermiten
Aca mengatakan tumor yang berada di belakang mata itu bila semakin besar akan menekan saraf mata dan bisa mengakibatkan kebutaan. Tak heran, pasien akan mengalami gejala pandangan buram dan ganjelan pada mata bila ada tumor di belakang matanya itu.
Soal harga, Aca mengakui teknik ini belum bisa dibayar menggunakan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Selama ini para pasiennya lebih banyak menggunakan asuransi pribadi. Tanpa menyebut angka pasti, menurut dia biaya operasi dengan metode ini lebih murah ketimbang operasi tumor otak pada umumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini