Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Paduan Arak Bali dan Bir dalam Segelas Koktail di Warung Made

Selain arak Bali dan bir, minuman beralkohol ini dicampur dengan jus jeruk, jus lemon, dan jus markisa.

26 Januari 2025 | 22.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nyoman menunjukkan Bima, koktail yang dibuat dari campuran bir dan arak Bali di Warung Made Kuta, Bali, Sabtu, 25 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika di Korea ada someak, di Warung Made Bali ada Bima. Keduanya sama-sama campuran arak dengan bir. Someak merupakan koktail bir Korea populer yang dibuat dari campuran soju, minuman beralkohol khas Korea, dengan bir. Adapun Bima pun dibuat dari arak Bali dengan bir, ditambah dengan kesegaran buah-buahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minuman ini dibuat oleh bartender Warung Made atau Made's Warung, Nyoman YS. "Ini dibuat dari campuran arak Bali, orange juice, lemon juice, markisa, dan Bir Bintang Rasa Arak Jeruk Madu," kata dia sambil memperlihatkan menu koktail baru di Warung Made Kuta, Bali, Sabtu, 25 Januari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bima dijual seharga Rp 65 ribu per gelas, tetapi selama promosi peluncurannya, tamu cukup membayar Rp 50 ribu. 

"Rasanya segar, lemon dan jus jeruknya sangat terasa dan rasa pahitnya hanya sedikit," kata Maya, salah satu tamu Warung Made yang mencicipi minuman itu.

Bir Rasa Arak

Bima merupakan kolaborasi Bir Bintang dengan Warung Made. Menu koktail ini diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran Bir Bintang Arak Jeruk Madu pada Sabtu, 25 Januari 2025 di Warung Made Seminyak, Bali. 

Marketing Director Multi Bintang Indonesia, Jessica Setiawan, mengatakan bahwa varian baru bir ini menggabungkan tradisi dan merayakan status legendaris arak sebagai bagian dari budaya Indonesia. Arak Bali kini semakin populer setelah ditetapkannya Hari Arak Bali yang dirayakan setiap 29 Januari sejak 2022.

"Dulu minum arak malu-malu, sekarang tidak lagi bahkan ada Hari Arak Bali 29 Januari," kata Maya, dalam peluncuran produk ini.

Ia mengatakan bahwa varian ini memadukan rasa arak yang khas, kesegaran jeruk, dan manisnya madu. "Kami menawarkan pengalaman menikmati bir yang autentik sekaligus menyegarkan," kata Jessica.

Warung Made

Dony Pranayoga, keponakan Ni Made Masih yang ikut mengelola restoran ini, mengatakan bahwa Bima merupakan singkatan dari Bintang dan Made's Warung. Keduanya merupakan dua merek yang identik dengan Bali. 

"Jadi Bima merupakan kolaborasi salah satu merek bir paling legend yang ada di Bali, dengan satu warung yang awalnya kecil lalu menjadi besar juga di Bali yang bernama Warung Made," kata Dony. 

Selain Bima, kolaborasi Bintang dengan Warung Made juga dilakukan dengan penjualan paket nasi campur Bali dengan Bir Bintang Arak Jeruk Madu. Nasi campur Bali merupakan salah satu menu paling lama dan paling laris di warung ini. Menu ini ada sejak masa-masa awal Warung Made hadir pada 1969. Nasi campur ini berisi ayam sisit (ayam suwir), sayur, sambal udang, serundeng, rendang, keripik tempe, dan sambal Bali. 

Sama seperti Bir Bintang Arak Bali yang eksklusif hanya dijual di Bali, koktail Bima juga hanya bisa didapatkan di Warung Made Bali. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus