Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai video viral di internet tentang perselingkuhan sempat menjadi sorotan masyarakat. Ada orang marah dan melempari wanita yang berselingkuh dengan suaminya menggunakan uang lembaran Rp 50 dan Rp 100 ribuan. Ada pula wanita yang terang-terangan memukuli wanita yang diduga selingkuhan suami di tengah jalan hingga membuat kemacetan. Di kalangan artis, tindakan emosi dengan melabrak orang yang berselingkuh dengan pasangannya juga pernah terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setiap orang pasti memiliki pilihan dalam menyelesaikan suatu masalah. Anda punya pilihan antara menghadapi perselingkuhan dengan emosi atau dengan cara yang kalem dan berkelas. Psikolog sekaligus konsultan hubungan dari Rapport Relationship, Jennifer Rhodes mengemukakan ada beberapa cara yang lebih elegan untuk menghadapi pasangan yang berselingkuh. Baca: Harga Burung yang Mau Dibeli Jokowi Bisa Sampai Rp 2 Miliar?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Tahan diri, jangan langsung bereaksi
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika mengetahui atau memergoki pasangan Anda berselingkuh adalah menenangkan diri dan jangan terburu-buru mengambil tindakan reaktif. Atur napas dan cobalah untuk menggunakan prinsip praduga tak bersalah, karena bisa jadi kecurigaan Anda salah.
Kumpulkan bukti-bukti. Lalu berpikir sejenak untuk memikirkan langkah terbaik. Kalau perlu Anda bisa bertanya kepada teman atau orang terpercaya untuk memberi pilihan langkah yang harus diambil. “Jika memang mau, Anda bisa mendatangi pasangan Anda dan si terduga perebut pasangan tersebut. Perkenalkan diri secara baik-baik dan libatkan diri dalam pembicaraan sembari mengamati interaksi mereka. Bila ada yang membuat Anda tidak nyaman, bicarakanlah kepada pasangan Anda pada kesempatan terpisah,” Anna menyarankan. Baca: Waspada, Stroke saat Bangun Tidur atau saat Aktivitas Berat
2. Mencoba berdiskusi dan mengevaluasi hubungan
Perselingkuhan terjadi bukan karena faktor si pelakor saja tetapi juga karena adanya respon dari pasangan Anda. Jadi Anda harus berbicara kepada pasangan Anda baik-baik, untuk mengetahui apa yang menyebabkan dirinya memutuskan mengkhianati hubungan kalian. “Orang yang dikhianati akan memposisikan diri sebagai korban. Namun penting bagi para pasangan untuk mengevaluasi kembali hubungan kasih mereka. Bagaimana interaksi dengan suami atau istri selama ini? Apakah ada aspek yang perlu ditingkatkan dalam hubungan mereka? Hal tersebut penting untuk mengetahui penyebab masalah, demi meminimalisasi situasi yang dapat memicu perselingkuhan terjadi lagi,” katanya. Baca: Survei, 8 dari 10 Orang Indonesia Mau Jual Barang dari Mantan
3. Berpikir matang untuk mengambil keputusan terbaik
Luka dari pengkhianatan kadang terlalu dalam untuk membuat kita bisa bersikap tenang, apalagi untuk menyembuhkannya. Namun sebelum marah-marah dan memutuskan berpisah pikirkan terlebih dahulu, dampak apa saja yang akan Anda terima. “Pikirkan apakah masih ada niat untuk kembali dan memperbaiki keretakan yang ada? Atau apakah memang tidak ada jalan untuk memperbaikinya? Namun satu hal yang harus dipertimbangkan adalah perceraian akan berdampak pada anak dan keluarga kedua belah pihak. Status finansial, rencana masa depan dan sebagainya juga harus dipikirkan dengan matang. Bila perlu, mintalah bantuan profesional seperti konselor pernikahan untuk mendapatkan solusi terbaik,” katanya.