Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pastry merupakan istilah yang paling sering didengar dalam dunia kuliner. Umumnya orang mempunyai pemikiran berbeda-beda tentang apa itu pastry. Ada yang menganggapnya sejenis kue, ada pula yang menganggapnya sejenis roti berlapis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti yang dikutip dari laman Tulip Chocolate, pastry adalah adalah kue-kue kecil yang dalam bahasa Prancis disebut Patisserie. Umumnya pastry disajikan untuk sarapan, coffee break atau sebagai cemilan di sore atau malam hari. Pastry sendiri dikenal dengan rasanya yang manis dan cocok dihidangkan sebagai hidangan penutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya pastry sering disamakan dengan jenis roti lain, padahal keduanya sangat berbeda. Perbedaannya tidak hanya terlihat jelas pada bahan adonannya, tetapi juga pada bentuk dan tekstur keduanya. Pastry sendiri terbuat dari adonan dengan kandungan lemak yang sangat tinggi sehingga memberikan tekstur yang berlapis, sedangkan roti memiliki kandungan lemak yang lebih rendah.
Perbedaan adonan kue kering dengan adonan kue atau adonan roti bakery biasanya terletak pada cara pembuatannya. Tiga bahan dasar yang digunakan untuk membuat pastry, yaitu tepung, lemak, dan telur. Ketiga bahan utama ini dikembangkan untuk menghasilkan berbagai jenis pastry yang sangat lezat seperti beberapa macam pastry berikut ini.
1. Choux Pastry
Choux Pastry memiliki tekstur yang lembut tetapi bagian di dalamnya kosong, dan bagian yang kosong biasanya diisi dengan vla atau krim. Choux Pastry terutama dikenal sebagai kue sus di Indonesia dan sering ditemukan di snack box di berbagai acara. Jenis pastry ini berbeda dengan yang lainnya, choux Pastry dipanggang dalam wajan tanpa digulung atau dilipat terlebih dahulu.
2. Croissant Pastry
Croissant pastry sering temui di coffee shop, biasanya disajikan untuk sarapan sebagai pendamping minum kopi atau teh. Croissant pastry merupakan jenis pastry yang dikembang oleh ragi. Selain itu, membuat croissant membutuhkan kesabaran karena memerlukan waktu setidaknya 30 menit atau lebih lama untuk pengistirahatan.
3. Puff Pastry
Tidak seperti Croissant pastry, dalam pembuatannya puff pastry tidak menggunakan ragi. Contoh puff pastry antara lain banana pastry, cheese roll, pisang molen, dan produk olahan lainnya yang manis dan asin. Puff pastry memiliki banyak lapisan dan memiliki ciri tekstur yang tipis dan ringan. Puff pastry menjadi favorit para baker karena mudah dibuat menjadi berbagai macam gaya.
4. Short Pastry
Short pastry merupakan jenis pastry yang paling mudah dibuat. Di Indonesia, short pastry dikenal dengan sebutan pie dan sangat populer di kalangan masyarakat. Short Pastry mengandung lebih banyak lemak dibandingkan jenis pastry lainnya. Beberapa jenis pie yang biasa dijumpai pasti terlihat segar dan lezat, serta selalu ditaburi buah-buahan segar sehingga menarik banyak perhatian.
5. Phyllo Pastry
Phyllo pastry berasal dari bahasa Yunani, dieja dengan kata filo yang artinya daun. Dari asal kata tersebut, phyllo dough berarti lapisan tipis yang terbuat dari lapisan-lapisan adonan dengan tambahan sedikit lemak dengan dioles tipis menggunakan kuas. Phyllo pastry biasa dikonsumsi sebagai pengganti puff untuk mengurangi konsumsi lemak.
6. Danish Pastry
Danish pastry adalah jenis pastry yang membutuhkan waktu lebih lama dalam proses pembuatannya. Hal ini dikarenakan adonan perlu diistirahatkan dalam waktu yang sangat lama, agar saat adonan dipanggang, bentuknya akan lebih mengembang. Bahan penting dalam danish pastry adalah ragi yang membuat pastry satu ini mengembang dengan baik. Teknik untuk membuatnya juga tidak sembarangan, perlu ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya.