Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik dunia yang kini berusia 88 tahun, mengalami perbaikan kondisi setelah menjalani perawatan selama satu malam di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat infeksi pernapasan. Kantor berita ANSA melaporkan bahwa Sri Paus melewati malam dengan tenang, dan demam yang sebelumnya dialaminya telah hilang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Paus Fransiskus telah mengalami bronkitis selama lebih dari satu minggu. Pada Jumat pagi, 14 Februari 2025, ia dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut setelah mengalami kesulitan bernapas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vatikan kemudian mengonfirmasi bahwa Paus telah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan pernapasan yang menunjukkan adanya infeksi. Hingga Sabtu, 15 Februari 2025, Vatikan belum memberikan informasi terbaru mengenai kondisi beliau.
Paus Fransiskus telah menjadi pemimpin umat Katolik sejak tahun 2013 dan dikenal memiliki riwayat kesehatan yang cukup rentan, terutama terkait masalah pernapasan. Di masa mudanya, ia pernah mengalami radang selaput dada yang menyebabkan salah satu paru-parunya harus diangkat.
Dalam dua tahun terakhir, ia sering mengalami flu dan masalah kesehatan lainnya. Sejak pertengahan Desember 2024, Sri Paus telah mengalami gangguan pernapasan yang berulang, yang mengakibatkan ia harus meminta ajudannya untuk membacakan pidato yang seharusnya ia sampaikan sendiri dalam berbagai acara pada Januari dan Februari 2025.
Mengenal Penyebab dan Bahaya Infeksi Pernapasan
Infeksi pernapasan akut (Acute Respiratory Infections/ARIs) adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri yang menyebar melalui percikan air liur, partikel udara, atau kontak dengan benda yang terkontaminasi. Beberapa jenis infeksi pernapasan akut yang umum meliputi flu, sinusitis, pneumonia, dan faringitis.
Virus yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan meliputi:
- Rhinovirus, penyebab utama flu biasa.
- Adenovirus, dapat menyebabkan bronkitis, pneumonia, dan flu.
- Influenza virus, penyebab flu musiman.
- Coronavirus, termasuk virus penyebab COVID-19.
Sementara itu, bakteri yang sering menyebabkan infeksi pernapasan antara lain:
- Streptococcus, penyebab radang tenggorokan.
- Haemophilus influenzae, dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas.
- Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan pneumonia berat.
- Klebsiella pneumoniae, sering ditemukan pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Infeksi pernapasan lebih berisiko bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Gejala umum yang sering muncul meliputi:
- Batuk yang berkepanjangan
- Demam dan menggigil
- Hidung tersumbat atau berair
- Sakit tenggorokan
- Kesulitan bernapas
- Nyeri dada akibat peradangan paru-paru
Jika infeksi ini tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, gagal napas, atau bahkan kematian, terutama pada individu dengan riwayat penyakit pernapasan kronis.
Suci Sekarwati turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus Berangsur Membaik