Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spider veins atau vena laba-laba sebutan untuk kondisi telangiectasia kondisi ketika melebarnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit. Sebutan itu karena bentuknya seperti jaring laba-laba berwarna merah atau biru di permukaan kulit. Garis ini biasanya muncul di kaki, paha, atau wajah dan tidak menyebabkan nyeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari situs web Cleveland Clinic, spider veins hanya mengindikasikan kerusakan kecil di pembuluh darah. Tapi, dalam beberapa kasus kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit vena kronis.
Apa Itu Spider Veins?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya spider veins tidak menimbulkan gejala yang sebegitu terasa. Tapi, minim kasus misalnya ada gejala setelah berdiri sebentar kaki terasa kram atau gatal di dalam.
Dikutip dari Medical News Today, spider veins di kaki bisa terjadi ketika katup di dalam vena berhenti bekerja secara tepat. Vena membawa darah kembali ke jantung. Itu mencegah darah mengalir ke belakang pun mengandung katup satu arah yang menutup.
Jika katup ini melemah atau mengalami kerusakan, darah kesulitan mengalir ke arah yang semestinya. Itu akan mulai menggenang di dalam vena. Seiring waktu, ini menyebabkan tonjolan di vena yang bercabang menghasilkan spider veins.
Beberapa kondisi lain juga menyebabkan peningkatan tekanan di perut, seperti tumor, sembelit, dan pakaian. Contoh pakaian yang dimaksud seperti korset yang menyebabkan spider veins.
Spider veins di wajah hasil dari pembuluh darah kecil yang terpecah. Peningkatan tekanan atau kerusakan akibat sinar matahari juga bisa menyebabkan hal ini terjadi. Dikutip dari WebMD, beberapa hal yang bisa menyebabkan spider veins, yaitu:
1. Pekerjaan yang terlalu sering duduk
2. Obesitas
3. Pengaruh hormonal kehamilan, pubertas, dan menopause
4. Riwayat pembekuan darah