Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pemicu Orang Kecanduan Judi Online dan Kemiripannya dengan Pinjol

Keinginan memperoleh uang dan kesenangan secara instan mendorong orang mengakses layanan pinjaman online dan judi online.

26 Juli 2024 | 15.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Judi Online (Tempo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jiwa konsultan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Kristiana Siste, mengatakan keinginan memperoleh uang dan kesenangan secara instan mendorong orang mengakses layanan pinjaman online dan judi online. Pinjaman online maupun judi online sama-sama diyakini bisa mendatangkan uang dan kesenangan segera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang mendasari kebutuhan secara instan, yang ingin mendapatkan uang segera dan mendapatkan kesenangan secara segera," kata pengajar Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu pada diskusi daring, Jumat, 26 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisa saja judi online awalnya dianggap sebagai jalan memperoleh uang secara instan untuk melunasi utang. Namun, perasaan senang saat menang dan mendapat uang selanjutnya dapat membuat orang jadi ingin terus melakukannya.

"'Kalau aku sudah menang sekali, aku bisa berhenti.' Namun kenyataannya ketika menang atau kalah dia tidak akan berhenti bermain judi sehingga membawa kita pada suatu ranah tentang adiksi," jelasnya.

Masalah kesehatan jiwa serius
Siste menjelaskan kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak. Otak bagian depan yang belum matang membuat remaja dan dewasa muda berisiko tinggi melakukan perilaku impulsif yang selanjutnya dapat membuat kecanduan.

"Ketika emosinya labil tapi otak bagian depan belum mature maka terjadi perilaku-perilaku impulsif yang dia gunakan untuk memperbaiki emosinya, salah satunya judi online," paparnya.

Siste menilai kecanduan judi online sebagai masalah kesehatan jiwa serius yang penanganannya butuh dukungan tenaga profesional. "Memang masalahnya bukan masalah yang kecil untuk kecanduan judi ini. Kalau kita lihat, 2 persen dari populasi Indonesia itu jumlahnya sangat banyak. Jadi, ini benar masalah serius, bahkan saya bisa mengatakan sebagai bencana nasional," tandasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus