Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

4 Langkah Penting agar Tetap Sehat saat Idul Fitri

Tidak bisa mengontrol konsumsi makanan selama Idul Fitri berisiko bagi kesehatan. Berikut saran konsumsi makanan usai Ramadan dan di masa Lebaran.

31 Maret 2025 | 03.59 WIB

ilustrasi hidangan lebaran (ayam) (Pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi hidangan lebaran (ayam) (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selama Ramadan dan waktu makan hanya dua kali sehari dengan jeda yang lama, metabolisme kita pun menurun. Berakhirnya Ramadan pada 30 Maret 2025 berarti kita kembali ke kebiasaan makan normal, dimulai saat Idul Fitri pada 31 Maret 2025, di mana makanan manis, bersantan, penuh daging, berlemak, dan tinggi kalori tersedia di meja makan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak bisa mengontrol konsumsi makanan selama Idul Fitri bisa berarti berat badan cepat naik, perut terasa tidak nyaman, dan kenaikan kadar gula darah. Jadi, penting untuk mengontrol asupan makanan, baik di rumah maupun saat mengunjungi kerabat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Anda juga bisa menjadikan masa Lebaran sebagai periode transisi seperti rutinitas makan pra-Ramadan. Mulai hari pertama pasca-Ramadan dengan makan sedikit dan secara bertahap tambah konsumsi makanan dibanding hari pertama dan kembali ke kebiasaan makan rutin pada hari ketiga. Berikut saran konsumsi makanan usai Ramadan dan di masa Lebaran, dikutip dari cookido.co.uk.

Batasi Sarapan saat Idul Fitri

Sarapan pertama seusai Ramadan pasti sangat menyenangkan. Jangan menganggap sarapan sebagai sahur sebelum berpuasa sehingga Anda tak perlu makan terlalu berat, bisa memilih roti gandum utuh sebagai santapan. Mulai hari dengan makanan yang tidak berat namun sehat.

Kurangi Porsi Makan saat Bertamu

Mengunjungi kerabat atau teman di hari raya pasti bikin senang tapi jangan sampai menyantap hidangan Lebaran yang disuguhkan secara berlebihan. Caranya dengan hanya mencicipi dengan porsi kecil dibanding menyantap sepiring penuh. Jika akan mengunjungi beberapa tempat, selalu perhatikan berapa banyak makanan manis yang disantap serta berapa cangkir teh manis atau kopi yang ditenggak.

Perbanyak Minum Air Putih

Selama Ramadan kita kurang minum air, jadi tak ada salahnya untuk kembali memperbanyak asupannya menjadi 2-2,5 liter sehari. Dan setelah menyantap hidangan Lebaran yang tinggi lemak dan kalori, minumlah dua gelas air untuk menjaga kadar cairan tubuh dan kelancaran metabolisme. 

Berolahraga

Setelah Ramadan, cobalah untuk memperbanyak lagi aktivitas fisik karena Anda mungkin mengurangi intensitasnya saat berpuasa. Mulai dari yang sederhana. Misalnya, daripada naik lift ke lantai atas, gunakan tangga. Bisa juga dengan berjalan kaki saat mengunjungi kerabat yang tinggal tak terlalu jauh daripada naik kendaraan. Setiap langkah membantu pencernaan dan membuat lebih banyak bergerak. Setelah masa liburan usai, targetkan lagi olahraga intensitas sedang minimal 30 menit sehari, lima kali seminggu. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus