Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penderita Diabetes Masih Bisa Mengkonsumsi Nasi Putih dengan Beberapa Catatan

Meski dapat meningkatkan gula darah, penderita diabetes masih bisa mengkonsumsi nasi putih dengan beberapa catatan sebagai berikut.

17 Oktober 2024 | 09.45 WIB

Ilustrasi Nasi Ulam. Foto: Cookpad/Keinara FR
Perbesar
Ilustrasi Nasi Ulam. Foto: Cookpad/Keinara FR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konsumsi nasi putih dapat meningkatkan gula darah sebab memiliki indeks glikemik tinggi. Meski demikian, penderita diabetes tetap bisa makan nasi putih dengan jumlah wajar atau sesuai anjuran oleh dokter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Tempo.co, spesialis gizi klinik Cindy J. Pudjiadi, mengungkapkan penderita diabetes tetap perlu mengonsumsi karbohidrat tetapi dalam porsi yang sesuai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun bagi penderita diabetes, karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan roti gandum bisa jadi opsi terbaik karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Namun, bagi penderita diabetes yang ingin mengonsumsi nasi putih, ia menyarankan mengkombinasikan dengan lauk pauk dan sayur untuk menurunkan indeks glikemik.

"Jadi, di nasi merah itu ada vitamin, mineral, dan serat. Kita bikin nasi putih itu ada tambahan vitamin, mineral, dan serat. Caranya, tambahkan sayur yang banyak. Adanya sayur yang banyak itu akan mendapatkan serat, vitamin, dan mineral. Jadi, jangan hanya makan nasi putih saja tanpa tambahan teman-temannya tersebut," kata dia.

Lebih lanjut, Cindy mengatakan penderita diabetes perlu menghindari karbohidrat sederhana seperti donat dan minuman kemasan. Dia menyebut donat dan minuman kemasan merupakan makanan tinggi gula yang dapat berdampak negatif pada kadar gula darah.

Sebagai camilan sehat, buah utuh, kacang rebus, atau tomat ceri bisa menjadi pilihan yang baik tetapi perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Dia menekankan porsi dan jenis asupan bagi penderita diabates harus disesuaikan dengan faktor-faktor individu seperti usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.

"Jadi, kalorinya itu tidak ada yang baku untuk semua orang karena ditentukan dari umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas, dan kondisi kesehatan masing-masing. Jadi, ada masing-masing porsinya dan kita mesti batasi yang manis-manis dan mengandung gula," ujarnya.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | YAYUK WIDIYARTI | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus