Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Adaptif adalah istilah yang sering digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari psikologi, teknologi, hingga pendidikan dan bisnis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsep ini merujuk pada kemampuan untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi atau perubahan yang terjadi di sekitar kita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemampuan adaptif sangat penting karena dunia kita terus berubah, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Agar lebih mengetahui tentang pengertian adaptif, faktor yang mempengaruhi proses perilku adaptif hingga contoh implementasi perilaku adaptif, berikut ini informaisnya untuk Anda.
Adaptif Adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adaptif artinya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Tak hanya mudah menyesuaikan diri, menurut Sattler (1992) dalam jurnal Studi Korelasi Perilaku Adaptif dan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Siswa Underachiever di Bali, perilaku adaptif merujuk pada kemampuan individu untuk berperilaku sesuai dengan kebebasan personal yang diterima oleh kelompok budaya dan usia tertentu.
Dalam konteks ini, perilaku adaptif juga mencakup respons individu terhadap lingkungan sekitar yang diharapkan oleh norma sosial.
Sementara itu, menurut Rahayu (2010), perilaku adaptif adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan norma atau standar yang berlaku di sekitarnya. Perilaku ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti interaksi sosial, pekerjaan, dan respons terhadap perubahan.
Jika seseorang mampu bertindak sesuai dengan norma sosial dan budaya yang ada di lingkungan tempat tinggalnya, maka ia dapat dianggap memiliki perilaku adaptif yang baik.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Perilaku Adaptif
Berikut adalah 8 faktor yang mempengaruhi proses perilaku adaptif.
- Kondisi fisik: Kesehatan fisik yang baik meningkatkan rasa percaya diri dan mempermudah penyesuaian diri dengan lingkungan.
- Kepribadian: Kemauan untuk berubah, kemampuan mengatur diri, dan perkembangan kepribadian yang sehat mempengaruhi kemampuan adaptasi seseorang.
- Intelegensi: Kualitas intelegensi berperan dalam pengaturan diri dan mempengaruhi keberhasilan penyesuaian diri.
- Pendidikan dan belajar: Kemauan untuk belajar membantu individu menyesuaikan diri dengan norma dan nilai-nilai lingkungan.
- Pengalaman: Pengalaman positif memperkuat kemampuan beradaptasi, sementara pengalaman negatif dapat menghambat penyesuaian diri.
- Latihan: Latihan yang berfokus pada perubahan keterampilan atau kebiasaan baru membantu pengembangan perilaku adaptif.
- Determinan diri: Keinginan untuk melakukan penyesuaian diri harus berasal dari individu itu sendiri untuk mencapai hasil yang baik.
- Lingkungan: Keluarga, sekolah, masyarakat, serta faktor agama dan budaya mempengaruhi kemampuan individu dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Contoh Perilaku Adaptif
Perilaku adaptif mencakup dua aspek utama, yaitu keterampilan hidup pribadi dan keterampilan hidup sosial. Keterampilan hidup pribadi melibatkan kemampuan dasar untuk merawat diri sendiri, seperti makan, berpakaian, dan menggunakan kamar mandi.
Selain itu, juga mencakup keterampilan sensorimotor, seperti merawat barang-barang pribadi dengan baik.
Sementara itu, keterampilan hidup sosial berhubungan dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial secara efektif.
Hal ini meliputi kemampuan untuk menilai situasi secara tepat, seperti memahami tata krama, serta memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari, contohnya memahami arah perjalanan dan menggunakan uang. Keterampilan ini juga mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.