Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2017 ini, masalah lingkungan terus meningkat dan kesadaran dari industri mode juga bertambah setiap tahunnya. "Mode berkelanjutan diciptakan dan dirancang dengan filosofi atau tujuan untuk menggunakan proses yang mengurangi dampak manusia kepada lingkungan dan dampak sosial," ujar Rachel Grant, pendiri salah satu merek yang ramah lingkungan, Bad Decision Adventure Club, seperti dikutip di Bustle. Baca: Ingin Beli Baju, Pilih yang Berbahan Ramah Lingkungan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Industri mode adalah salah satu kontributor polusi tertinggi. Dengan pengetahuan tersebut, orang diharapkan untuk membeli pakaian yang lebih ramah lingkungan. Penting bagi semua bagian mode untuk mulai mengambil langkah-langkah demi mengurangi jejak karbon dari industri mode.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mode berkelanjutan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan organik dan bahan daur ulang. Selain itu, cara pembuatannya juga harus sadar lingkungan sekeliling dan ditambah lagi perlu dilakukan secara etis. Para pekerja perlu dibayar dengan upah yang pantas dan jam kerja yang tidak berlebihan. Baca juga: Peduli Lingkungan, Milan Fashion Week Gelar Karpet Hijau
“Bila sebuah pakaian itu bekas, kuno, dan menggunakan bahan daur ulang, itu yang diebut mode berkelanjutan,” kata Grant.
Mode berkelanjutan bukan hanya dilakukan melalui material dan cara pembuatan. “Mode berkelanjutan itu juga bisa dihubungkan dengan lemari baju yang bekelanjutan. Saya gunakan pakaian berulang-ulang dan bila membeli sesuatu yang baru saya akan berpikir apa pakaian ini akan saya pakai pada saat umur 60?” ujar Livia Firth, pendiri Eco-Age dan juga konsultan busana ramah lingkungan yang digunakan Emma Watson. Artikel terkait: 4 Bintang Hollywood Bangga Pakai Baju Daur Ulang
Jadi, bukan dari cara pembuatannya tetapi juga cara pembeli menggunakannya. Masalahnya, mode berkelanjutan dikenal sebagai pakaian yang mahal dan tidak banyak yang bisa membelinya. Harga mode berkelanjutan biasanya lebih mahal dari pakaian yang dibuat di pabrik karena prosesnya.
Harga mahal tersebut digunakan untuk membayar kesadaran akan pentingnya melindungi lingkungan sekitar. Namun, tidak semua produk mode berkelanjutan itu mahal dan dengan cara penggunaan yang benar, seperti pemakaian berulang kali, mode berkelanjutan dapat didapat dengan murah.
“Kita harus terus memikirkan mengenai apa yang kita gunakan dan berapa kali kita telah menggunakannya. Pemikiran yang sama perlu dibawa pada saat membeli juga,” kata Firth.
Jadi, cara lain untuk membuat mode berkelanjutan murah adalah dengan membeli pakaian yang bisa digunakan lebih lama. Pikirkan pembelian tersebut sebagai sebuah investasi dan kurangi pembelian yang berlebihan. Pakaian yang mudah rusak akan meningkatkan polusi limbah dan pada akhirnya akan mengeluarkan uang yang sama.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA