Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pentingnya Stimulasi Multisensori Anak lewat Warna

Warna memiliki peran penting dalam membantu tumbuh kembang anak, terutama di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

3 Mei 2023 | 21.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah siswi sekolah dasar saat belajar mewarnai dalam rangka perayaan Hari Anak Nasional di Stasiun Jakarta Kota, Jumat, 22 Juli 2022. Dalam acara tersebut KAI Commuter mengundang puluhan siswa untuk memberikan edukasi moda transportasi kereta api berupa pelayanan perjalanan, cagar budaya, dan serta belajar mewarnai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Kurniawan Satria Denta, mengatakan warna memiliki peran penting dalam membantu tumbuh kembang anak, terutama di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ketika anak mau berkembang, terutama di 1.000 HPK, itu butuh stimulasi mulai dari visual, auditori, aroma, pokoknya multisensori. Informasi itu butuh dikelola oleh otak untuk memancing sel-sel agar berkembang lebih banyak dan membuat koneksi baru. Peran warna menjadikan stimulasi tadi lebih mudah untuk dikenali," kata Denta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menjelaskan perbedaan antara satu warna dengan yang lain akan membuat anak lebih mudah mengenali bentuk, posisi, lingkungan sekitar, serta nuansa. Selain itu, warna juga dapat menstimulasi perkembangan penglihatan sebab sel-sel di dalam mata akan bereaksi terhadap warna dan cahaya sehingga jika tidak dirangsang oleh warna dan cahaya maka penglihatan anak tidak akan berkembang.

"Karena ketika bayi lahir, indera itu enggak langsung bagus. Jadi, mereka harus berkembang di 1.000 HPK. Yang bisa bikin berkembang adalah stimulasi tadi dan warna salah satunya," tutur Denta.

Di samping itu, warna juga berperan penting terhadap kesehatan mental anak. Ia menjelaskan kesehatan mental sangat tergantung kondisi emosi anak. Emosi anak sendiri dipengaruhi oleh stimulasi yang ia terima.

"Ketika stimulasinya tidak berjalan dengan baik, mau stimulasi warna atau suara, anak jadi tidak bisa mengekspresikan dengan baik emosinya. Ketika dia tidak bisa mengekspresikan emosi dengan baik karena stimulasi yang kurang tadi maka dia bisa frustasi," jelasnya.

Stimulasi warna pada bayi
Melihat pentingnya peran warna terhadap tumbuh kembang anak, Denta pun menyarankan orang tua untuk memberikan stimulus visual melalui warna sesuai tahap perkembangan anak dengan memperhatikan preferensi warna anak yang berbeda-beda. Untuk menstimulasi bayi, Denta menyarankan tidak menggunakan terlalu banyak warna. Menurutnya, bayi hanya membutuhkan warna untuk membedakan objek dengan baik.

"Dan pemahaman bayi seringnya adalah warna-warna yang jelas seperti merah, putih, biru, kuning. Jadi belum perlu memperkenalkan warna toska atau hijau sage," ujarnya.

Kemudian ketika anak sudah mulai bisa bicara dan mengekspresikan kebutuhan, Denta mengimbau orang tua mengajak anak berdiskusi tentang warna yang lebih luas lagi.

"Ketika anak sudah bisa ngomong, sudah bisa mengekspresikan kebutuhannya, baru bisa kita ajak diskusi, dia mau warna apa? Kadang anak itu malah ingin ikutan mewarnai tembok segala macam," katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus