Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Penyebab dan Faktor Risiko ADHD

ADHD diyakini memiliki asal-usul neurologis dan genetika. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan ADHD pada seseorang.

25 Juli 2023 | 13.27 WIB

Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi anak-anak bermain bersama. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Terlepas dari seberapa umum ADHD, dokter dan peneliti masih tidak yakin apa yang menyebabkan kondisi tersebut. ADHD diyakini memiliki asal-usul neurologis dan genetika. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan ADHD pada seseorang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa pengurangan dopamin juga merupakan faktor utama dalam munculnya ADHD. Dopamin adalah bahan kimia di otak yang membantu memindahkan sinyal dari satu saraf ke saraf lainnya. Hal ini memainkan peran dalam memicu respons dan gerakan emosional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan ADHD memiliki volume materi abu-abu yang lebih sedikit. Materi abu-abu pada area otak ini dapat membantu seseorang berbicara, mengendalikan diri, mengambil keputusan, dan mengontrol otot.

Melansir dari laman Web MD, meski belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko ADHD, yaitu:

- Nutrisi yang buruk
- Infeksi
- Merokok
- Minum
- Penyalahgunaan zat
- Lahir prematur
- Racun, seperti timbal

Selain itu, beberapa hal yang mempengaruhi ADHD yaitu:

1. Cedera otak atau gangguan otak

Kerusakan pada bagian depan otak, yang disebut lobus frontal, dapat menyebabkan masalah dalam mengendalikan impuls dan emosi.

2. Diet "Barat"

Satu studi menemukan bahwa anak-anak yang makan makanan tinggi gula tambahan, lemak, dan natrium dan rendah serat dan asam lemak omega-3 memiliki peluang lebih besar terkena ADHD.

3. Aditif makanan

Dipercaya ada hubungan antara aditif pewarna makanan dan pengawet dan ADHD, tetapi ini mungkin hanya untuk anak-anak yang sudah berada pada tingkat risiko tinggi untuk kondisi tersebut.

4. Pendapatan keluarga

Anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah atau keluarga yang memiliki penurunan pendapatan memiliki peluang lebih besar untuk terkena ADHD.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus