Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alzheimer adalah salah satu jenis penyakit demensia. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi oleh seorang dokter bernama Alois Alzheimer pada tahun 1906, seringkali dikenal dengan sebutan "penyakit lupa."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Mayo Clinic Alzheimer adalah penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan penurunan fungsi kognitifnya. Ini adalah salah satu bentuk demensia yang paling umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab pasti Alzheimer masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ilmuwan meyakini bahwa perubahan dalam otak yang terkait dengan akumulasi protein beta-amiloid.
Gejala
Gejala Alzheimer muncul perlahan-lahan dan berkembang seiring waktu.
Menurut Cleveland Clinic Salah satu tanda paling dikenal dari Alzheimer adalah kesulitan mengingat informasi baru atau peristiwa yang baru saja terjadi. Penderita Alzheimer lupa nama orang yang mereka kenal atau tidak ingat di mana mereka meletakkan barang-barang.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif juga terpengaruh. Penderita Alzheimer kesulitan menemukan kata-kata yang tepat atau mengalami kesulitan dalam menulis. Melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti berpakaian, mandi, atau memasak menjadi semakin sulit bagi penderita Alzheimer.
Alzheimer juga dapat mempengaruhi perilaku dan suasana hati. Penderita mungkin menjadi cemas, bingung, atau bahkan marah tanpa alasan yang jelas. Penderita Alzheimer bisa kesulitan dalam menentukan waktu dan tempat. Mereka mungkin tidak tahu di mana mereka berada atau apa waktu saat itu.
Dikutip dari laman alz.org Ada beberapa pendekatan yang dapat membantu mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit ini. Beberapa di antaranya obat-obatan yang dapat membantu mengelola gejala Alzheimer, seperti donepezil dan memantine.
Meskipun tidak menyembuhkan penyakit, obat-obatan ini dapat memberikan bantuan sementara dalam meningkatkan fungsi kognitif. Mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat penting. Keluarga penderita Alzheimer sering mengalami tekanan fisik dan emosional, jadi mendapatkan perawatan dan dukungan psikologis dapat sangat membantu.
Menerapkan pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga kesehatan mental melalui aktivitas seperti bermain puzzle atau mengikuti aktivitas sosial dapat membantu memperlambat perkembangan Alzheimer.
Pilihan editor: Waspada, Gula Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Alzheimer