Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Penyebab Kencing Berbusa dan Cara Mengatasinya

Kencing berbusa dapat disebabkan beberapa faktor. Tidak semua penyebabnya masalah serius.

24 Februari 2025 | 09.16 WIB

Ilustrasi urine (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi urine (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kencing berbusa mungkin terdengar seperti masalah yang mengkhawatirkan. Namun sebenarnya tidak selalu berarti ada kondisi medis yang serius. Terkadang busa dalam urine bisa muncul akibat hal-hal yang sederhana dan normal. Tapi jika hal ini terjadi secara berulang atau disertai gejala lain, bisa jadi itu adalah tanda tubuh yang membutuhkan perhatian lebih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Meskipun busa dalam urine bisa muncul karena berbagai faktor, memahami penyebab dan cara penanganannya sangat penting.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari Northwestern Medicine, kencing berbusa merujuk pada urine yang mengeluarkan busa yang menetap setelah dibuang. Biasanya, urine yang sehat berwarna kuning terang dan jernih tanpa busa. Namun jika busa muncul dan bertahan setelah dibuang, itu bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Seorang ahli ginjal menjelaskan bahwa busa dalam urine berbeda dengan gelembung biasa yang mudah hilang setelah dibuang. Busa ini cenderung lebih putih dan tetap ada di toilet setelah dibersihkan.

Penyebab Kencing Berbusa

Penyebab kencing berbusa dapat berupa beberapa faktor, di antaranya meliputi kondisi berikut ini.

1. Kadar Protein yang Tinggi dalam urine (Proteinuria)

Salah satu penyebab paling umum kencing berbusa adalah tingginya kadar protein dalam urine, yang dikenal sebagai proteinuria. Ginjal yang sehat seharusnya menyaring protein dan mempertahankannya di dalam tubuh. Namun, jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, protein seperti albumin dapat bocor ke dalam urine, menghasilkan busa. Proteinuria sering kali terkait dengan penyakit ginjal, diabetes, atau lupus.

2. Kecepatan Kencing

Kencing dengan aliran cepat atau kuat dapat menyebabkan urine berbusa. Tekanan tinggi saat urine keluar dengan cepat dapat menciptakan gelembung di dalam toilet. Busa semacam ini biasanya bersifat sementara dan tidak perlu dikhawatirkan.

3. Dehidrasi

Dikutip dari Medical News Today, dehidrasi dapat membuat urine lebih terkonsentrasi, berwarna lebih gelap, dan lebih mudah berbusa. Ketika tubuh kekurangan cairan, urine mengandung lebih banyak produk sampingan, yang dapat meningkatkan kemungkinan munculnya busa.

4. Penggunaan Produk Pembersih Toilet

Beberapa produk pembersih toilet mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan busa dalam urine. Jika ini penyebabnya, busa biasanya hilang setelah toilet dibilas.

Cara Mengatasi Kencing Berbusa

Cara mengatasi kencing berbusa tergantung pada penyebabnya. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kondisi ini antara lain sebagai berikut.

1. Periksa Kadar Protein dalam urine

Jika kencing berbusa terjadi berulang kali, penting untuk memeriksakan kadar protein dalam urine melalui tes urine. Tes ini dapat membantu mengetahui apakah ada protein yang bocor ke dalam urine, yang bisa menjadi tanda penyakit ginjal. Jika hasil tes menunjukkan adanya protein dalam urine, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Meningkatkan Hidrasi

Jika kencing berbusa disebabkan oleh dehidrasi, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan konsumsi cairan. Pastikan untuk minum cukup air agar urine tetap berwarna kuning terang dan tidak terkonsentrasi.

3. Pengobatan untuk Penyakit yang Mendasari

Jika kencing berbusa disebabkan oleh kondisi medis seperti diabetes atau penyakit ginjal, pengobatan untuk mengontrol kondisi tersebut sangat penting. Pengobatan untuk menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes dan obat untuk mengurangi protein dalam urine (seperti ACE inhibitors atau ARBs) bisa membantu mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.

4. Konsultasi dengan Dokter

Jika kencing berbusa disertai dengan gejala lain seperti pembengkakan pada kaki, wajah, atau perut, kelelahan, mual, atau kehilangan nafsu makan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan adanya masalah ginjal yang serius dan memerlukan penanganan segera.

Kencing berbusa tidak selalu menjadi tanda masalah serius, namun jika terjadi secara berulang atau disertai gejala lain, hal ini bisa mengindikasikan adanya gangguan pada ginjal atau kondisi medis lainnya. Jika kencing berbusa berlanjut atau disertai dengan gejala lain, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.

MAYOCLINIC | HEALTHLINE

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus