Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesemutan di jari tangan bisa terasa tak nyaman dan kadang mengganggu, terutama jika sudah mengganggu aktivitas harian dan tidur. Banyak penyebab kesemutan di jari tangan. Dalam beberapa kasus, penyebabnya bisa jadi insiden tersendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bisa mengiringi kecemasan atau berbaring terlalu lama. Gejalanya biasanya hilang jika pemicunya sembuh," ujar Kerry Levin dari Akademi Neurologi Amerika kepada Fox News Digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain penyebab tertentu, penyebab neurologis paling umum adalah sindrom saluran karpal atau carpal tunnel syndrome (CTS), saraf terjepit di siku atau leher. Ketika saraf terjepit atau rusak maka akan mempengaruhi sinyal saraf dari kulit ke otak. Sinyal tersebut dapat diartikan sebagai sensasi nyeri atau ketidaknyamanan, kata Levin.
Penyebab kesemutan paling umum sebenarnya CTS. "Melakukan sesuatu secara berulang dengan pergelangan tangan atau tangan bisa menyebabkan peradangan pada saraf yang melalui saluran karpal. Saat saraf membengkak, tekanan pada saraf itu sendiri meningkat, yang membuat kesemutan semakin parah," papar Jesus Lizarzaburu, dokter di TPMG Grafton Family Medicine di Yorktown, Virginia.
Penyebab lain
Kondisi medis lain juga bisa menyebabkan kesemutan di jari. Contohnya diabetes yang tak terkontrol, yang bisa menyebabkan kerusakan saraf dan memicu kondisi yang disebut neuropati diabetik. Kondisi ini biasanya terasa di kaki dulu, baru di tangan.
Penyebab potensial lain adalah kekurangan vitamin B12, B6, dan vitamin E, yang mempengaruhi fungsi saraf dan menyebabkan kesemutan, ujar Lizarzaburu. Begitu juga infeksi dan peradangan pada penyakit Lyme, serta peradangan saraf (neuritis).
Ada beberapa pengobatan untuk kesemutan di jari. Pertama, perhatikan gerakan yang bisa memicu kesemutan dan usahakan untuk menghindari gerakan tersebut. Menjaga berat badan sehat dan tetap aktif juga bisa membantu, kata Lizarzaburu.
Dokter juga akan menyarankan tetap terhidrasi dengan cukup minum air. Penting juga untuk memperhatikan kondisi medis yang sudah ada.
"Jika sudah punya diabetes, pastikan untuk mengontrolnya lewat pola makan dan obat-obatan dari dokter," katanya.
Jika penyebabnya sindrom saluran karpal, cobalah lakukan peregangan dan terapi fisik. Jika gejala tak hilang juga, Anda mungkin perlu dioperasi. Kapan harus ke dokter?
Jika gejala singkat dan sesekali, maka tak perlu khawatir, kata Levin. Jika gejala semakin parah, terutama saat batuk, meregangkan tangan, atau menggerakkan leher atau lengan, ini bisa menjadi tanda masalah saraf yang harus diperiksa. Pemeriksaan bisa melalui MRI atau tes saraf dengan listrik.
Pilihan Editor: Ciri Kesemutan yang Jadi Gejala Stroke