Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lelah adalah kondisi tubuh yang kekurangan energi. Seseorang yang mengalami lelah berkepanjangan sepanjang hari dapat semakin memperburuk kondisi tubuh. Akibatnya, seseorang harus mengetahui penyebab dari kelelahan tersebut sehingga dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Berikut adalah penyebab yang dapat terjadi ketika tubuh lelah sepanjang hari, yaitu:
Kualitas Tidur Menurun
Dikutip Healthline, selama tidur, tubuh melakukan proses penting, termasuk melepaskan hormon pertumbuhan dan memperbaiki serta meregenerasi sel. Namun, beberapa orang lainnya tidak mendapatkan cukup tidur sehingga menyebabkan kelelahan. Orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 7 jam tidur per malam untuk mengatasi kelelahan.
Insomnia
Insomnia adalah istilah untuk kondisi yang menyebabkan kesulitan tetap tertidur. Kondisi ini dapat terjadi karena menopause, kondisi medis, stres psikologis, lingkungan tidur buruk, dan stimulasi mental berlebihan.
Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi dapat membuat tubuh lelah setiap hari, meskipun sudah tidur lebih dari 7 jam. Adapun, nutrisi yang kurang dikonsumsi dapat menyebabkan kelelahan sebagai berikut:
- Besi
- Riboflavin (vitamin B2)
- Niasin (vitamin B3)
- Asam pantotenat (vitamin B5)
- Piridoksin (vitamin B6)
- Folat (vitamin B9)
- Vitamin B12
- Vitamin D
- Vitamin C
- Magnesium.
Stres
Stres kronis dapat menyebabkan gangguan kelelahan mengenai stres (DE), suatu kondisi medis yang ditandai dengan gejala kelelahan psikologis dan fisik. Selain itu, stres kronis dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional di otak dan peradangan kronis yang berkontribusi pada gejala kelelahan.
Pola Makan Buruk
Saat tidak mendapatkan cukup kalori dan nutrisi, seperti protein, tubuh memecah lemak dan otot untuk memenuhi kebutuhan energi. Akibatnya, lemak tubuh dan massa otot akan menghilang dan memicu kelelahan. Selain itu, diet tinggi juga merusak tingkat energi, seperti diet tinggi gula tambahan dapat merusak tidur dan menyebabkan insulin tinggi sehingga mengakibatkan kelelahan.
Terlalu Banyak Kafein
Penelitian menunjukkan, merasa lelah pada pagi hari menyebabkan orang mengonsumsi kafein dalam jumlah besar yang merusak siklus tidur. Seseorang akan semakin sering menggunakan kopi atau minuman berkafein lainnya untuk meningkatkan energi. Padahal, cara ini melanjutkan siklus tidur yang buruk.
Obesitas
Obesitas sangat meningkatkan risiko sleep apnea obstruktif yang merupakan penyebab umum kelelahan pada siang hari. Kondisi ini juga berhubungan dengan peningkatan rasa kantuk pada siang hari. Dengan demikian, obesitas secara langsung memengaruhi siklus tidur dan meningkatkan kelelahan.
Diabetes
Dilansir WebMd, kelelahan dapat terjadi ketika tubuh menggunakan banyak energi untuk mengatasi perubahan kadar gula darah. Kelelahan menjadi salah satu gejala diabetes yang paling umum.
Penyakit Jantung
Kelelahan ekstrem adalah gejala umum gagal jantung kongestif yang terjadi ketika tidak memompa sebagaimana harusnya. Jika memiliki penyakit jantung, kelelahan dapat menjadi lebih buruk ketika berolahraga.
Sleep Apnea
Gangguan ini membuat seseorang tidak mendapatkan oksigen yang cukup saat tidur sehingga menggangu jadwal tidur pada malam hari. “Otak menyadari bahwa Anda tidak menyingkirkan CO2 Anda, dan itu bangun sangat singkat dalam keadaan khawatir,” kata Lisa Shives, MD, direktur Sleep Medicine Center di University of California, San Diego School of Medicine.
Menopause
Perempuan yang sedang mengalami menopause mungkin merasa sulit untuk mendapatkan tidur nyenyak. Sebab, hormon banyak mengalami perubahan yang membuat berkeringat pada malam hari. Seseorang dapat terjaga pada malam hari dan cepat mengalami kelelahan pada siang hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Kiat Mencegah Burnout dan Mengenali Gejalanya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini