Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Perbedaan Fungsi Kacamata Lensa Photochromic dan Bluechromic

Kacamata photocromic dan bluecromic berlainan fungsinya

28 Agustus 2023 | 11.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi kaca mata hitam (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kacamata photocromic dan bluecromic berlainan fungsinya. Dikutip dari WebMD, kacamata photochromic menggunakan lensa transisi atau adaptif cahaya. Lensa photochromic transisi ke warna yang gelap ketika terkena sinar matahari atau sumber sinar ultraviolet (UV) lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun lensa bluechromic salah satu teknologi yang dikembangkan untuk memantulkan sinar biru masuk ke mata. Lensa ini juga dikenal sebagai antiradiasi

Lensa Photochromic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lensa photochromic ideal untuk orang yang harus selalu mengenakan kacamata. Dua tujuan utama lensa photochromic untuk melindungi mata dari sinar UV.

Lensa ini memberikan perlindungan dari sinar UVA dan UVB setiap saat. Perlindungan penuh dari UVA dan UVB tidak bergantung perubahan warna pada lensa. lensa photochromic tetap dapat melindungi mata dari UVA dan UVB, walaupun warnanya jernih.

Manusia berulang kali terpapar UV sepanjang hidupnya, terutama dari sinar matahari. Lensa photochromic bermanfaat untuk melindungi mata. Beberapa jenis kerusakan mata tersebab sinar UV antara lain katarak, degenerasi makula, kerusakan kornea.

Lensa Bluechromic

Lensa bluechromic dibuat dengan lapisan atau warna khusus yang dirancang untuk memantulkan atau memblokir sinar biru agar tak sampai ke mata. Pemakai kacamata lensa bluechromic bisa mengurangi kelelahan dan kerusakan mata.

Dikutip dari Healthline, sinar biru memiliki panjang gelombang yang pendek. Sinar dengan gelombang pendek memiliki risiko yang lebih besar menyebabkan kerusakan mata. Banyak alat elektronik memancarkan sinar biru seperti lampu. Namun, layar komputer dan televisi mengeluarkan lebih banyak sinar biru daripada elektronik lainnya.

Layar komputer, televisi, gadget mengeluarkan sinar biru lebih banyak karena komputer dan televisi umumnya, menggunakan layar kristal cair atau LCD. Layar ini terlihat sangat jernih dan cerah, tapi banyak memancarkan sinar biru.

Terlalu banyak terpapar sinar biru akan mengganggu ritme sirkadian yang membuat seseorang kesulitan tidur, sakit kepala, dan kelelahan mata, dan menyebabkan kelelahan visual.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus