Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Persahabatan Berakhir dan Kehilangan Teman? Pakar Sebut Bukan Tanda Kegagalan

Seperti hubungan yang lain, pertemanan adalah interaksi dua arah. Jika tak berusaha untuk menjaga hubungan, maka persahabatan bisa berakhir.

12 Agustus 2024 | 15.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan asmara yang langgeng memang luar biasa. Namun persahabatan yang berlangsung lama pun tak kalah hebat, berbagi cerita dan tawa sejak masa sekolah sampai usia menua. Namun apa jadinya jika pertemanan berubah karena sahabat tak membalas pesan, menjawab telepon, atau berkomentar di media sosial?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika mengalaminya, jangan khawatir, Anda tak sendiri. Wajar jika persahabatan berevolusi seiring waktu. Perhatikan saja tanda-tandanya, apakah pertemanan hanya menjauh untuk sementara atau selamanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Seperti hubungan yang lain, pertemanan adalah interaksi dua arah. Jika salah satu atau keduanya tak berusaha untuk menjaga hubungan, maka pertemanan pun akan layu seiring waktu," kata Carla Marie Manly, penulis The Joy of Imperfect Love, kepada USA Today.

Salah satu tanda yang paling jelas adalah malas bertemu. "Salah satu tanda meredupnya persahabatan adalah tak ada keinginan untuk saling berjumpa, bahkan seiring waktu bisa jadi menghindar," tambahnya. 

Penyebabnya pun beragam. Bisa jadi ia merasa tak cocok lagi dengan Anda, tak suka lagi menikmati kebersamaan, atau memang sudah berubah sehingga tak lagi memiliki kesamaan.

Tak berarti gagal
Menilai suksesnya persahabatan dari lamanya waktu tak bisa dibilang tepat. Apakah persahabatan yang sukses itu akan berlangsung selamanya? Pakar mengatakan pertemanan juga bisa berubah seiring waktu. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan orang cenderung untuk berganti separuh dari teman-temannya setiap tujuh tahun.

Pertemanan biasanya berubah saat orang berusia pertengahan 20-an karena prioritas hidup pun sudah berubah. Mungkin mereka sudah menikah dan menomorsatukan keluarga, atau lebih mementingkan karir dan pendidikan lanjutan. Selama tak ada perilaku toksik atau kekerasan, tak ada salahnya menjaga pertemanan. Namun bila tak juga bisa dipertahankan, bukan berarti Anda gagal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus