Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mengatakan sangat mustahil ada persahabatan antara pria dan wanita tanpa dibumbui rasa suka salah satu atau bahkan keduanya. Tapi nyatanya, banyak orang yang menjalani persahabatan beda jenis kelamin ini dan berjalan langgeng tanpa rasa apapun di hati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah penelitian menunjukkan mungkin ada beberapa kebenaran pria dan wanita bisa menjadi sahabat tetapi peluang untuk menjadi hubungan cinta sering kali mengintai. Penelitian dilakukan pada beberapa pasangan sahabat yang oleh para peneliti diminta untuk mengikuti protokol standar mengenai anonimitas dan kerahasiaan, dan juga mengharuskan keduanya setuju secara lisan dan di depan satu sama lain untuk menahan diri dari mendiskusikan penelitian, bahkan setelah selesai diuji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan sahabat ini kemudian dipisahkan dan masing-masing ditanyai serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan cinta atau kekurangannya terhadap sang sahabat. Melansir Scientificamerican, hasil penelitian itu menunjukkan perbedaan gender yang besar dalam pandangan bagaimana pria dan wanita mengalami persahabatan lawan jenis.
Dalam persahabatan, pria jauh lebih tertarik pada sahabat wanita daripada sebaliknya. Pria juga lebih berpikir sahabatnya itu tertarik padanya. Faktanya, perkiraan pria tentang seberapa menariknya mereka di mata teman wanita hampir tidak ada hubungannya dengan perasaan wanita ini dan hampir semuanya berkaitan dengan perasaan pria itu sendiri.
Pada dasarnya, pria berasumsi ketertarikan romantis apapun yang dialami adalah hal yang saling menguntungkan. Mereka tidak memperhitungkan tingkat ketertarikan romantis yang sebenarnya dirasakan oleh teman wanita. Wanita juga buta terhadap pola pikir sahabat prianya itu karena umumnya tidak tertarik pada si sahabat dan berasumsi sahabatnya itupun tidak tertarik padanya.
Akibatnya, pria terus menerus merasakan sahabatnya memiliki ketertarikan padanya dan wanita secara konsisten meremehkan tingkat ketertarikan yang dirasakan oleh sahabatnya itu. Penelitian ini juga mengungkapkan baik pria maupun wanita bisa tetap sama-sama tertarik pada sahabat lawan jenis secara romantis terlepas dari status hubungan.
Namun, pria dan wanita berbeda sejauh mana mereka melihat teman dekat sebagai calon pasangan romantis. Pria umumnya bisa memiliki keinginan kencan dengan sahabatnya, baik yang lajang atau yang sudah berpasangan. Sedangkan perempuan sensitif terhadap status hubungan sahabat laki-laki dan tidak tertarik mengejar yang sudah berhubungan dengan orang lain.
Hasil ini menunjukkan dibandingkan perempuan, laki-laki relatif bisa memiliki perasaan terhadap sahabat perempuannya. Ini bukan hanya sedikit konfirmasi untuk stereotip tentang laki-laki yang haus seks dan perempuan yang naif. Ini adalah bukti langsung bahwa dua orang dapat mengalami hubungan yang sama persis dengan cara yang sangat berbeda.
Pria tampaknya melihat banyak sekali peluang untuk romansa dalam persahabatan lawan jenis yang dianggap platonis. Namun, wanita dalam persahabatan ini tampaknya memiliki orientasi yang sama sekali berbeda.
Dalam studi lanjutan, 249 orang dewasa, banyak di antaranya sudah menikah, diminta untuk membuat daftar aspek positif dan negatif dari berteman atau bersahabat dengan lawan jenis tertentu. Variabel yang terkait dengan ketertarikan romantis lima kali lebih mungkin muncul sebagai aspek negatif dari persahabatan daripada aspek positif.
Namun, perbedaan antara pria dan wanita muncul di sini juga. Laki-laki secara signifikan lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mencantumkan ketertarikan romantis sebagai manfaat dari persahabatan lawan jenis dan perbedaan ini meningkat seiring bertambahnya usia pria.
Pria yang lebih muda empat kali lebih mungkin dibandingkan wanita merasakan ketertarikan romantis pada sahabat. Sedangkan pria yang lebih tua 10 kali lebih mungkin merasa tertarik pada teman wanita. Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan pria dan wanita memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang apa artinya hanya berteman dan pandangan yang berbeda ini berpotensi menimbulkan masalah. Meskipun wanita tampaknya tulus dalam keyakinan hwa persahabatan lawan jenis adalah platonis, pria tampaknya tidak dapat mematikan keinginan untuk sesuatu yang lebih.