Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deteksi dini dapat membantu mencegah risiko penyakit tidak menular agar tidak semakin memburuk. Hal it disampaikan Kementerian Kesehatan RI lewat Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, R.A. Adaninggar Primadia Nariswari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tubuh kita ada kemampuan memperbaiki penyakit sedikit demi sedikit. Kadang manusia enggak merasakan apa-apa tapi proses penyakit di dalam berjalan terus, itulah penyakit kronis. Makanya kita harus antisipasi, tidak perlu menunggu adanya gejala," katanya dalam gelar wicara terkait deteksi dini penyakit tidak menular, Senin, 13 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ningz, sapaannya, deteksi dini penyakit tidak menular, khususnya diabetes dan hipertensi, dapat memberi tahu bahaya yang mengancam tubuh sehingga turut mencegah dampak yang ditimbulkan dari kedua penyakit tersebut, seperti gangguan jantung, gangguan hati, stroke, dan lain-lain.
"Jangan tunggu gejala, kalau tahu sudah ada risiko seperti merasa obesitas atau keturunan diabetes dan hipertensi, ada baiknya lakukan deteksi dini, enggak usah tunggu lagi," tambahnya.
Menurutnya, penyakit tidak menular bersifat kronis atau menahun, di mana gejala tertentu tidak akan timbul sebelum penyakit tersebut berubah lebih parah. Jika masyarakat baru mulai sadar untuk berobat setelah timbulnya gejala, pemulihannya untuk kembali 100 persen seperti semula sangat sulit.
Mencegah lebih baik
Untuk itu, pencegahan penyakit melalui deteksi dini atau skrining di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dapat menjadi salah satu kunci mencegah penyakit tidak menular yang lebih parah. Ningz mengungkapkan pencegahan penyakit tidak menular termasuk ke dalam Program Transformasi Kesehatan yang dicanangkan oleh Kemenkes. Dia menilai hal ini penting dilakukan untuk mengubah pola pikir masyarakat dari mengobati menjadi mencegah penyakit.
"Jadi kita ubah mindset masyarakat kalau sehat lebih mahal daripada sakit. Sakit itu lebih mahal pengobatannya," lanjutnya.
Dia pun mengimbau untuk melakukan deteksi dini sebagai upaya pencegahan risiko penyakit tidak menular. Deteksi dini dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti Posyandu dan Puskesmas.
"Kalau kita ikhtiar pasti ada hasil, mungkin enggak sekarang tapi ini investasi 5-10 tahun ke depan. Jangan takut melakukan pencegahan dan ini harus ada di mindset kita bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati," tutur Ningz.
Pilihan Editor: Baik buat Kekuatan, Bisakah Pilates Menurunkan Berat Badan?