Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gregorius Michael, barista dari Starbucks Reserve Galaxy Mall 3 Surabaya, didaulat sebagai juara Starbucks Barista Championship 2025 pada Ahad, 16 Februari 2025. Ia mengalahkan delapan barista lainnya dari Starbucks seluruh Indonesia dalam kejuaraan yang berlangsung selama lima hari sejak 12 Februari 2025 di Atrium Grand Indonesia, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Greg mengatakan bahwa memenangi ajang ini merupakan impian yang jadi nyata. Pada 2023, ia juga mengikuti lomba yang sama tetapi tidak lolos ke babak berikut. Meski gagal, pengalaman itu menjadi bagian penting dari perjalanan pendewasaan Greg di bidang kopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pernah ada masa aku nggak mau ikut lomba lagi, tapi teman-teman support agar saya joint, sampai akhirnya ada di sini mewujudkan mimpi,” kata Greg usai pengumuman juara.
Inspirasi dari Dawet
Lomba ini menguji kemampuan para pesertanya dalam tiga kategori utama, yakni Pour Over, Latte Art, dan Signature Beverage. Ada yang unik tentang signature beverage yang menantang kemampun berinovasi Greg. Dia memilih memadukan kopi dengan cita rasa minuman tradisional Indonesia, dawet.
Minuman yang banyak ditemukan di Jawa ini biasanya dibeli di pinggir jalan. Namun, Greg mengangkat minuman itu jadi sajian di kafe modern. Inspirasinya datang dari sang nenek yang berjualan dawet selama 20 tahun.
Dengan rasa dawet yang akrab di lidahnya, ia lalu membuat minuman ini dari sirop pandan, brown sugar, lalu digabungkan dengan kopi. Jadilah minuman kopi yang membangkitkan kenangan akan minuman tradisional itu. “Satu sip membawa semua rasa dawet itu,” kata dia.
Mewakili Indonesia di Ajang Asia Pasifik
Sebagai pemenang, Greg akan mewakili Indonesia dalam ajang Asia – Pacific Starbucks Barista Championship yang akan berlangsung di Hong Kong pada 2026. Sebelum berlomba di ajang lebih besar, ia akan mempersiapkan diri di Starbucks Coffee Lab di Lebak Bulus.
Mirza Luqman Effendy, Head of Coffee Engagement & Learning Development untuk PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi Starbucks di Tanah Air, mengatakan bahwa Indonesia selalu mengirimkan wakil di ajang kompetisi barista yang lebih tinggi. Tahun lalu, wakil Indonesia meraih juara kedua di ajang tersebut. Dia berharap tahun ini wakil Indonesia bisa berada di podium tertinggi.
“Kami mau mereka (para barista) punya ambisi, kami akan melatih mereka menjadi juara,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa sembilan finalis yang ikut dalam kompetisi ini dipilih dari 500 barista Starbucks di seluruh Indonesia. Dari sembilan, terpilih lagi tiga grandfinalis setelah melewati lima hari kompetisi, termasuk I Gusti Putu Bagus Krishna Dwipayana dari Starbucks Reserve Dewata Bali dan Cevin Jaka Hardo dari Starbucks Menteng Huis Jakarta.
“Menjadi juara barista membutuhkan kombinasi bakat, kerja keras, dan pemahaman mendalam tentang kopi. Peserta yang sukses memiliki hasrat terhadap keahlian mereka, perhatian yang tajam terhadap detail, dan kemampuan untuk terhubung dengan audiens dan juri. Menurut saya, Greg melampaui semua kriteria itu dan layak menjadi pemenang,” Mirza menambahkan.
Chief Operating Officer atau COO PT Sari Coffee Indonesia Liryawati, menambahkan bahwa juara barista ini tidak hanya akan membawa keahliannya, tetapi juga mempopulerkan kopi Indonesia ke tingkat dunia.
“Juara Starbucks Barista Championship bisa terus membawa harum Sumatra Coffee ke ajang internasional. Kopi ini ada di Starbucks seluruh dunia. Mudah-mudahan akan lebih banyak lagi kopi kita di (pasar) internasional,” kata Liryawati.