Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tips Menjadi Barista yang Andal, Mau Belajar dari Dasar dan Disiplin

Banyak yang jadi barista karena sudah biasa bikin kopi, jadi tak mau belajar dari basic tentang kopi.

7 Oktober 2022 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi barista perempuan. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Barista kini menjadi salah satu profesi yang diminati generasi muda. Bukan hanya karena gengsi, menjadi pembuat kopi professional juga berarti memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dan menjalin relasi dengan banyak orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, menjadi barista bukan hanya sekadar membuat kopi. Para barista dituntut mengetahui beragam jenis kopi beserta cita rasa dan aromanya, juga cara meraciknya agar menghasilkan minuman yang nikmat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Itulah yang dilakukan Cava Timotius Sedayu Bramono, barista Starbucks Reserve Dewata Bali yang memenangkan kompetisi Starbucks Barista Championship (SBC) Indonesia pada Kamis, 6 Oktober 2022. Cava memenangkan kompetisi ini berkat kreasi racikan kopi dengan resep buatan sendiri yang disebut dengan The Specialist. Minuman ini terbuat dari racikan kopi Indonesia Aceh, dipadukan dengan sirup cempaka dan botanical liquid.

Cava Timotius Sedayu Bramono, pemenang Starbucks Barista Championship 2022 (Istimewa) 

“Minuman ini mewakili sebuah story, saya sajikan sebagai tribute tempat kita roasting di Coffee Experience Center (di Starbucks Reserve Dewata Bali),” kata dia. 

Ini bukan pertama kali Cava memenangkan kompetisi di Starbucks. Dia juga merupakan salah satu pemenang Barista Idol 2021, dan di tahun yang sama, ia mendapat kesempatan untuk menjadi Coffee Experience Specialist / Coffee Roaster di Starbucks Reserve Dewata.

Cava memutuskan menjadi barista pada 2018 karena hobinya minum kopi. “Awalnya nggak kepikiran kopi akan menjadi karier. Ketika lagi skripsi iseng part time di Starbucks, tapi ternyata setelah belajar keterusan sampai sekarang,” kata Cava yang seorang sarjana ilmu politik ini. 

Dia menjalani pelatihan di Starbucks, tapi menurut dia, hal terpenting untuk menjadi seorang barista adalah memiliki rasa penasaran yang tinggi dan keinginan untuk belajar dari awal.

“Banyak yang jadi barista karena udah biasa bikin kopi, jadi nggak mau belajar dari basic tentang kopi,” kata dia. Pengetahuan dasar tentang kopi ini sangat penting bagi barista sebagai modal untuk membuat beragam racikan. Menurut Cava, pengetahuan ini bisa didapatkan di mana saja, termasuk dari Internet. beberapa kafe juga menyediakan fasilitas untuk belajar tentang kopi. 

Hal penting lain yang diperlukan seorang barista adalah sikap dan perilaku. “Disiplin, maintain kualitas, belajar dari orang lain, dan mau konek sama custumer,” kata Cava.

Baca juga: Cara Menyeduh Kopi yang Sempurna Bagi Pemula

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus