Plasticpay Gandeng FundBiz Hadirkan Mesin Tukar Botol Plastik

TEMPO.CO, Jakarta - Plastik menjadi salah satu masalah di Indonesia. Data menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar ke-2 di dunia. Walaupun demikian, Indonesia masih melakukan impor sampah plastik. Data menyebutkan Indonesia menjadi salah satu importir sampah plastik terbesar di dunia. Pada 2020, impor bersih sampah plastik Indonesia mencapai 138 ribu ton. Impor sampah platsik itu disebabkan sulitnya mengumpulkan sampah plastik dari masyarakat.

Sebenarnya saat ini telah tersedia mesin tukar botol plastik (mesin RVM) yang diciptakan oleh Plasticpay. Mesin RVM karya anak bangsa ini memberikan hadiah point bagi siapapun yang mengumpulkan botol plastik ke dalam mesin. Point ini nantinya dapat ditukarkan menjadi saldo e-wallet, pulsa, saldo bank.

Sayangnya, hanya 50 mesin RVM yang telah beroperasi di Jakaata Bogor Depok Tangerang, dan Bekasi, Bandung, dan Bali. Sementara, permintaan masyarakat akan mesin RVM sangat tinggi. Harapannya RVM bisa hadir hadir di kota-kota lain yang belum terjangkau.

Untuk mempercepat pengadaan mesin RVM, Plasticpay bekerja sama dengan FundBiz dalam pengadaan mesin RVM. “Pengadaan mesin RVM selama ini terbatas pada pendanaan mandiri oleh Plasticpay. Sehingga dengan menggandeng FundBiz, kita akan merilis Project NFT Plastobot untuk menghadirkan kesempatan bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengadaan 30 mesin RVM yang akan dioperasikan oleh Plasticpay,” kata Co-Founder FundBiz Raphael Persiano dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada awal April 2023.

Raphael mengatakan kerja sama ini tidak hanya bisa berkontribusi terhadap lingkungan. Setiap pemilik NFT Plastobot berhak mendapatkan keuntungan dari pensponsoran atau iklan yang diletakkan pada mesin. "Dengan portofolio sponsor yang kuat, saya yakin bahwa Plasticpay sangat mampu untuk membagikan keuntungannya, sekitar 11,8 hingga 16,2 persen tiap tahunnya selama 4,5 tahun,” kata Raphael.