Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang mengalami batuk berkepanjangan yang semakin lama disertai dengan gejala lain, seperti nyeri dada, mengi, suara serak, kelelahan, dan penurunan berat badan. Kondisi ini dapat menunjukkan bahwa seseorang mengalami kanker paru-paru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun tidak menjadi perokok, tetapi kanker paru-paru juga dapat terjadi pada seseorang yang tidak merokok.
Dikutip channelnewsasia, menurut Dr. Toh Chee Keong, ahli onkologi medis dari Curie Oncology, “Kanker paru-paru sering dianggap sebagai penyakit perokok. Penting bagi kita untuk menetapkan bahwa mereka yang tidak merokok juga bisa berisiko.” Faktanya, sebuah studi 2018 oleh Pusat Kanker Nasional Singapura menunjukkan, hampir setengah dari pasien kanker paru-paru tidak pernah merokok.
Pada dasarnya, kanker paru-paru terjadi karena DNA masuk ke overdrive dan menghasilkan lebih banyak sel paru-paru daripada yang dibutuhkan dengan sangat cepat. Menurut mayo clinic, proses ini menghasilkan tumor dan dapat menyerang jaringan paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi karena menghirup asap rokok atau menjadi perokok pasif. Meskipun awalnya tubuh mampu memperbaiki kerusakan, tetapi dengan paparan berulang, sel-sel yang lebih sehat menjadi rusak dan menyebabkan berubah menjadi kanker.
Selain riwayat keluarga, kanker paru-paru dapat terjadi karena paparan gas, seperti radon yang dihasilkan dari pemecahan alami uranium di tanah, batu, dan air. Selain itu, paparan asap minyak goreng juga menjadi faktor risiko yang kuat, menurut studi yang melibatkan 328 wanita tidak merokok Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock dan Sekolah Pascasarjana Kedokteran Duke, NUS. Berdasarkan studi tersebut, mereka yang memasak di rumah lebih dari lima kali seminggu memiliki tingkat agen penyebab kanker lebih tinggi dalam urin.
Kanker paru-paru juga dapat terjadi karena paparan asap rokok atau menjadi perokok pasif. Bahkan, sebesar 20-30 persen perokok pasif menderita kanker paru-paru. "Asap tembakau terbuat dari campuran kompleks dari ribuan senyawa," kata Dr Toh. "Dan komposisi asap rokok pasif berubah saat berinteraksi dengan lingkungan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis Kanker Paru-paru
Ada dua jenis utama kanker paru-paru, yaitu:
1. Kanker paru-paru sel kecil
Berdasarkan lung.org, ada dua jenis kanker paru-paru sel kecil yang berbeda, yaitu karsinoma sel kecil dan kanker sel kecil/sel besar campuran atau kanker paru-paru sel kecil gabungan. Jenis kanker paru-paru sel kecil dinamai berdasarkan jenis sel yang ditemukan dalam kanker. Selain itu, penamaan jenis ini juga sesuai dengan bagaimana sel terlihat ketika dilihat di bawah mikroskop. Kanker paru-paru sel kecil hampir selalu dihubungkan dengan merokok.
2. Kanker Paru-Paru Non-Sel Kecil
Kanker paru-paru non-sel kecil lebih sering terjadi yang tercatat dialami sekitar 80 persen dari kasus kanker paru-paru. Jenis kanker ini biasanya tumbuh dan menyebar ke bagian lain dari tubuh lebih lambat daripada kanker paru-paru sel kecil. Ada tiga jenis kanker paru-paru non-sel kecil, yaitu:
- Adenokarsinoma: suatu bentuk kanker paru non-sel kecil yang sering ditemukan di area luar paru-paru.
- Karsinoma sel skuamosa: biasanya ditemukan di pusat paru-paru di sebelah tabung udara (bronkus).
- Karsinoma sel besar: kanker paru-paru ini dapat terjadi di bagian mana pun dari paru-paru dan cenderung tumbuh dan menyebar lebih cepat daripada adenokarsinoma atau karsinoma sel skuamosa.
pilihan editor: Pakar Ingatkan Pria Lebih Berisiko Kena Kanker Paru