Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Prosedur Sedot Lemak atau Lipuosuction yang Aman, Pahami Risikonya Pula

Sedot lemak atau liposuction tak bisa dilakukan sembarangan harus dilakukan dokter bedah agar aman. Meski sudah aman, sedot lemak masih berisiko.

19 Juli 2022 | 08.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi sedot lemak. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki tubuh ideal menjadi hal yang penting untuk beberapa orang. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang ramping. Bahkan beberapa orang melakukan sedot lemak agar tidak terlihat gemuk. Lantas apakah sedot lemak aman bagi tubuh dan bagaimana prosedurnya yang aman?

Mengutip dari Mayo Clinic, liposuction, sebutan medis sedot lemak adalah prosedur pembedahan yang menggunakan teknik hisap untuk menghilangkan lemak dari bagian tubuh tertentu seperti pinggul, paha, perut, lengan, bokong, leher, atau bagian lain yang membentuk kontur.

Banyak orang yang menganggap sedot lemak dapat membantu menurunkan berat badan, namun sedot lemak sebenarnya bukan metode yang tepat untuk menurunkan berat badan. Sedot lemak dilakukan untuk menghilangkan lemak-lemak dibagian tubuh tertentu untuk yang memiliki berat badan normal. 

Tahapan Sedot Lemak

Berdasarkan artikel dari laman NHS.uk prosedur yang aman dilakukan oleh dokter bedah di rumah sakit. Sebelum melakukan sedot lemak, pasien akan diberikan anestesi umum dan anestesi epidural untuk tubuh bagian bawah. Berikut tahapannya:

  1. Menyuntikkan campuran anestesi dan obat-obatan untuk mengurangi memar, bengkak, dan kehilangan darah

  2. Memecah sel lemak dengan pulsa laser atau dipancarkan(disemprot) dengan air bertekanan tinggi

  3. Pada bagian yang akan diambil akan disayat kecil untuk memasukkan tabung penghisap dari mesin vakum. Ukuran sayatan tergantung dengan lokasi yang akan disedot, semakin luas akan semakin besar sayatan

  4. Tabung hisap akan digerakkan hingga lemak tersedot maksimal

  5. Jika terdapat cairan dan darah yang ikut akan dikeringkan

  6. Setelah selesai, bekas sayatan akan dijahit dan dibalut.

Durasi yang diperlukan berbeda tergantung kuantitas, biasanya memerlukan waktu 1-3 jam namun selebihnya akan dirawat minimal satu malam. 

Setelah operasi sedot lemak, untuk mengurangi memar dan bengkak setelah operasi akan dipasang korset penyangga elastis selama beberapa minggu. Biasanya juga diberikan antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi dan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. 
 

Setelah sedot lemak terdapat efek samping yang akan dirasakan pasien, memar dan bengkak yang bertahan hingga 6 bulan, mati rasa dan dapat hilang antara 6-8 minggu, bekas luka, terjadi peradangan pada daerah yang disedot atau pembuluh darah di bawahnya, dan keluarnya cairan dari bekas luka. Bahkan terdapat efek samping yang fatal seperti edema atau penumpukan cairan di paru-paru dan emboli paru (pembekuan darah di paru-paru.

Meski sedot lemak dapat membantu menghilangkan lemak, mengutip dari WebMD, tubuh masih dapat memproduksi jaringan lemak baru dan berat badan bisa kembali naik. Agar operasi sedot lemak tidak sia-sia, sebaiknya melakukan diet tinggi protein, banyak makan buah dan sayur, biji-bijian, dan susu rendah lemak serta tetap berolahraga. 

TATA FERLIANA

Baca: Kenali 5 Risiko Sedot Lemak dari Kulit Kendur hingga Masalah Jantung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus