Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan orang tua agar anak-anak mereka memiliki durasi berbagai kegiatan yang seimbang. "Anak harus memiliki waktu untuk bermain, belajar dan waktu yang seimbang bersama keluarga dan teman-teman dari lingkungan maupun sekolah," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 27 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, keseimbangan itu penting untuk stabilkan kemampuan otak kiri dan kanan anak-anak. Ia pun menilai gerakan #JamMainKita layaknya seperti investasi untuk anak-anak. Anak-anak mengalami kehidupan masa kanak-kanak yang indah dan bahagia dan memiliki niat untuk membuat orang lain atau generasi bahagia ketika mereka tumbuh dewasa.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bermain engklek/Johnson & Johnson
Kang Emil mengajak masyarakat untuk bekerja sama menjadi bangsa yang hebat. "Hidup bukan hanya tentang prestasi tetapi orang tua wajib membuat anak-anak lebih pintar, sehat, memiliki karakter yang kuat, dan lebih religius daripada orang tuanya," kata Kang Emil.
Sebelumnya Johnson & Johnson Indonesia, melalui Combantrin memperluas keberlanjutan gerakan sosial #JamMainKita bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI). Setelah sebelumnya hadir di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), kali ini gerakan sosial #JamMainKita hadir di Provinsi Jawa Barat sebagai
salah satu dari provinsi yang pertama turut mendukung gerakan sosial ini setelah DKI Jakarta dan NTB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil bermain bersama sekitar 700 masyarakat yang terdiri dari para murid sekolah dasar hingga pelajar sekolah menengah umum, orang tua, guru, pegiat pendidikan serta pemerhati anak. Mereka memenuhi pelataran Gedung Sate di Kota Bandung, Jawa Barat, dan bermain berbagai permainan tradisional seru. Gerakan sosial #JamMainKita di Jawa Barat hadir dengan slogan ASTAGA (Asik Tanpa Gawai), yang mencerminkan inisiatif pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendorong anak-anak agar aktif bermain di luar rumah, tanpa gangguan gawai.
Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemerintah Provinsi Jawa Barat Hermansyah mengatakan timnya memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan anak-anak di provinsi itu. Salah satu caranya dengan membangun lebih banyak taman lempat. Anak-anak dapat bermain dan bersosialisasi dengan teman-teman mereka. "Salah satu inisiasi Jawa Barat untuk kemajuan warganya adalah dengan menjadikan Gedung Sate sebagai ruang publik dan terbuka bagi siapa saja untuk berkumpul di taman dan museum. Bahkan Ibu Gubernur, Atalia Praratya, merasa sangat senang dengan gerakan sosial ini dan berharap untuk membuat gerakan yang lebih besar tahun depan.”
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan timnya berfokus pada pendekatan psikologis sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi anak yang bahagia. Kegiatan bermain, kata Seto, adalah bagian penting dari pemenuhan hak-hak anak, yang mencakup hak untuk tumbuh, dan berkembang secara lebih sehat dan cerdas secara optimal. "Bahkan melalui bermain anak-anak dapat menikmati belajar, sehingga orang tua harus memberikan keseimbangan dalam kegiatan bermain anak-anak - ada waktu untuk bermain di luar, dan ada waktu untuk bermain di dalam ruangan.”
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (kiri) bermain bersama ratusan anak sekolah di halaman parkir barat Gedung Sate Kota Bandung pada Senin, 24 September 2019.
Country Leader of Communications & Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne mengatakan fenomena yang terjadi pada anak-anak saat ini adalah anak-anak tidak akrab dengan permainan tradisional Indonesia dan tidak lagi bermain di luar.Mitchelle S. Putra, Padahal bermain di luar penting untuk pertumbuhan anak-anak, karena itu menjadi peluang untuk aktivitas fisik dan berinteraksi dengan teman-teman. "Gerakan nasional #JamMainKita tidak berhenti menjadi momentum seremonial saja, sehingga tahun ini kami menegaskan kembali komitmen kami untuk terus menyosialisasikan gerakan tersebut ke masyarakat luas. Kami menerima sambutan dan dukungan yang baik dari pemerintah provinsi Jawa Barat, menjadi daerah pertama untuk keberlanjutan gerakan sosial ini," kata Devy.
Brand Manager Combantrin Indonesia Mitchelle S. Putra mengatakan gerakan #JamMainKita terbentuk setelah melihat fenomena sosial mengenai konsep bermain pada anak-anak yang sudah berubah. Anak zaman now mulai ketergantungan dengan gawai. "Combantrin bekerja sama dengan LPAI mencoba untuk menjangkau provinsi-provinsi di Indonesia untuk meneruskan pesan ini dan memberikan alternatif kegiatan terhadap penggunaan gawai dan membuat anak lebih sehat tanpa khawatir akan cacingan," katanya.