Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Puasa

Dengan menjaga kesehatan, ibadah puasa dapat dijalankan dengan lebih nyaman dan optimal.

26 Februari 2025 | 10.36 WIB

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kewajiban bagi orang Islam ketika Ramadan adalah menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama sebulan penuh. Meski tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 12 jam, tetapi menjalankan puasa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dilansir dari laman Hermina Hospital, puasa dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes. Hal ini terjadi karena puasa membantu tubuh menyerap gula lebih efektif, menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, puasa juga berperan dalam meningkatkan metabolisme dengan membakar simpanan energi, mengatur hormon pemicu rasa lapar, serta mendorong produksi protein yang mendukung perkembangan saraf. Proses detoksifikasi selama puasa juga membantu mengurangi dampak radikal bebas dan mempercepat regenerasi sel.

Tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, puasa juga bermanfaat bagi keseimbangan mental. Saat berpuasa, kadar hormon kortisol yang dihasilkan kelenjar adrenal lebih stabil, sehingga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan ketenangan pikiran.

Namun, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari menjalankan ibadah puasa perlu dilakukan dengan kondisi tubuh yang sehat dan prima. Dikutip dari Healthline dan Hermina Hospital, berikut lima tips menjaga kesehatan tubuh selama puasa Ramadan.

1. Memilih Menu Sahur yang Bernutrisi

Sahur adalah waktu makan yang sangat penting untuk memberikan energi selama seharian berpuasa. Makanan yang dikonsumsi saat sahur sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, gandum, oatmeal, kentang, dan pasta; protein dari telur, alpukat, kacang-kacangan, atau daging tanpa lemak, serta serat dari sayur dan buah-buahan. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat, sehingga memberikan energi yang bertahan lebih lama.

2. Menghindari Makanan Berlebihan Saat Berbuka

Berbuka puasa sering kali menjadi momen di mana seseorang cenderung mengonsumsi makanan berlebihan sehingga dapat berisiko pada gangguan pencernaan dan lonjakan kadar gula darah. Disarankan untuk memulainya dengan air putih dan makanan manis dalam porsi kecil, seperti tiga butir kurma. Kurma kaya akan serat dan energi yang membantu mengembalikan kadar gula darah dengan stabil.

Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar secara langsung dapat membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras, memicu lonjakan gula darah, kram perut, dan rasa kantuk. Selain itu, penting juga memperhatikan asupan kalori. Menurut Healthline, membatasi asupan kalori dapat membantu mengurangi efek samping puasa, seperti rasa lemas, lapar berlebihan, dan sulit berkonsentrasi..

3. Menjaga Hidrasi dengan Minum Air yang Cukup

Selama berpuasa tubuh kehilangan sekitar 20–30 persen cairan yang biasanya diperoleh dari makanan sehingga risiko dehidrasi meningkat. Untuk mencegahnya, disarankan minum air putih sebanyak delapan gelas per hari dengan pola 3-2-2-1: tiga gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka, dua gelas setelah berbuka, dan satu gelas sebelum tidur.

Selain air putih, konsumsi makanan tinggi kandungan air seperti sayur dan buah juga dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Sebaliknya, minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi sebaiknya dikurangi karena bersifat diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine dan mempercepat kehilangan cairan.

4. Berolahraga Yang Cukup

Meskipun berpuasa, tubuh tetap membutuhkan aktivitas fisik agar tetap bugar. Olahraga tetap penting untuk menjaga kebugaran, meningkatkan stamina, dan memicu pelepasan endorfin yang dapat memperbaiki suasana hati. Pilih latihan dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan santai, bersepeda, atau yoga.

Waktu terbaik untuk berolahraga adalah satu jam sebelum berbuka, sehingga tubuh bisa segera mendapatkan kembali cairan yang hilang. Hindari olahraga berat yang dapat menyebabkan kehilangan cairan secara berlebihan.

5. Mengatur Pola Tidur

Perubahan jadwal makan saat puasa sering kali mempengaruhi pola tidur. Disarankan untuk tidur lebih awal agar bisa bangun sahur dengan kondisi bugar. Terapkan sleep hygiene dengan mandi air hangat sebelum tidur, minum susu hangat, serta memastikan kasur bersih dan nyaman. Matikan lampu kamar dan hindari penggunaan gadget sebelum tidur agar istirahat lebih optimal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus