Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian mengungkapkan delapan dari 10 pekerja mengaku percaya berdiri saat bekerja membahayakan kesehatan. Riset pada 1.000 yang menghabiskan empat jam atau lebih untuk berdiri ketika bekerja mengaku sering menderita nyeri di punggung bawah, kaki, dan lutut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 34 persen peserta riset juga merasakan dampak berdiri terlalu lama pada kesehatan mental. Kemudian, separuh peserta sulit bangkit dari ranjang di pagi hari karena masalah kesehatan tersebut. Juru bicara perusahaan keamanan di tempat kerja COBA yang memprakarsai penelitian tersebut, menyatakan, "Para pekerja perlu memahami berdiri selama berjam-jam memiliki risiko kesehatan serius yang bisa mempengaruhi produktivitas dan memperbanyak absen di tempat kerja."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seperti juga pekerja yang rutin menggunakan peralatan dengan layar, karyawan yang menghabiskan banyak waktu untuk berdiri juga layak mendapatkan kadar perlakuan dan perhatian yang sama," tambahnya, dikutip dari Daily Star.
Penelitian itu juga menemukan 43 persen orang yang mengalami masalah kesehatan terkait bekerja sambil berdiri mengaku menggunakan pereda nyeri untuk mengatasi masalah, sementara 26 persen harus meminta bantuan tenaga kesehatan. Separuh peserta bahkan sampai tak masuk kerja rata-rata 2,5 hari dalam 12 bulan. Kemudian, 67 persen mengaku masalah kesehatan telah menggerus keuangan untuk pengobatan, akibat pemotongan gaji atau berkurangnya pendapatan.
Tips mencegah rasa sakit
Meski demikian, hanya 43 persen peserta survei lewat OnePoll itu yang mengaku mendapat tawaran bantuan dari atasan. Berdasar penemuan ini, COBA bekerja sama dengan fisioterapis Connor Ruffinato untuk membuat pusat bantuan online.
"Tetap pada satu posisi, apakah duduk atau berdiri, membatasi pergerakan tubuh dan bisa menyebabkan terlalu banyak atau kurang menggunakan kelompok otot tertentu. Hal ini bisa memicu masalah umum muskuloskeletal seperti tendinopati dan nyeri sendi. Pasalnya, berdiri untuk waktu lama menuntut kerja otot dan bisa menyebabkan sendi kaku, terutama pada yang rentan mengalami masalah sendi," ujar Ruffinato.
"Genangan darah juga bisa terjadi karena jantung kesulitan memompa darah ke atas dan melawan gravitasi karena otot betis yang tak aktif, membuat darah menumpuk di kaki dan engkel," tambahnya.
Ia pun memberi tips dan saran untuk membantu pekerja dan pemberi kerja mengurangi risiko akibat berdiri terlalu lama saat bekerja.
"Pergerakan rutin sangat penting. Jika sulit meninggalkan posisi tempat bekerja, lakukan olahraga ringan seperti mengangkat betis atau squat yang bisa membantu mengurangi beban kerja otot yang berlebihan, membuat sendi rileks, dan melancarkan aliran darah. Akan tetapi, bila Anda sering merasa sakit atau harus menyesuaikan aktivitas harian untuk mengurangi ras tak nyaman, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis," pesan Ruffinato.