Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Rujak Cingur, Warisan Budaya Tak Benda yang Mendunia Lewat Kelezatan Mangga

Rujak Cingur, hidangan khas Surabaya ini tak hanya menggoda selera masyarakat Indonesia, tapi juga diakui kelezatannya di kancah internasional.

20 Juni 2024 | 13.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi rujak cingur. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rujak Cingur, perpaduan unik cingur (moncong sapi) dan irisan buah segar, baru saja masuk dalam daftar 26 Best Rated Dishes With Mango versi TasteAtlas, platform panduan wisata kuliner global.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Duduk manis di peringkat kedelapan, Rujak Cingur memikat lidah para pencinta kuliner dengan cita rasa segar, pedas, dan gurihnya yang khas. Perpaduan cingur yang kenyal, irisan buah mangga manis, dan bumbu kacang yang kaya rempah menciptakan sensasi rasa yang tak terlupakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih dari sekadar hidangan lezat, Rujak Cingur juga merupakan merupakan salah satu dari 1.728 budaya dalam Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Sejarah dan Keunikan Rujak Cingur

Rujak Cingur erat kaitannya dengan Kota Pahlawan, Surabaya. Dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, sajian ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1938, dipelopori oleh Mbah Woro dan diteruskan oleh keturunannya.

Nama "Cingur" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "moncong sapi". Bahan utama inilah yang menjadi ciri khas hidangan ini, membedakannya dari rujak buah pada umumnya. Cingur direbus terlebih dahulu hingga empuk, kemudian diiris tipis dan dicampur dengan berbagai macam buah dan sayuran, seperti irisan mangga, mentimun, tauge, dan kacang panjang.

Bumbu kacang yang gurih dan pedas menjadi kunci kelezatan Rujak Cingur. Bumbu ini terbuat dari kacang tanah goreng, cabai, bawang merah, bawang putih, gula merah, dan petis, yaitu saus khas Jawa Timur yang terbuat dari udang rebon.

Rujak Cingur bukan hanya hidangan lezat, tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam. Bagi masyarakat Jawa Timur, Rujak Cingur merupakan simbol keragaman budaya dan tradisi.

Penyajian Rujak Cingur di atas daun pisang melambangkan kesederhanaan dan kedekatan dengan alam. Perpaduan berbagai macam buah dan sayuran dalam satu hidangan mencerminkan keragaman budaya dan tradisi di Jawa Timur.

M RAFI AZHARI | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan editor: 3 Manfaat Rujak Alias Salad Buah untuk Tubuh

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus