Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika terasa urat atau otot, maka itu kondisi yang normal dialami tubuh. Kebanyakan kedutan otot akan hilang dengan sendirinya, sebagaimana dikutip dari MedicineNet. Kedutan terjadi ketika kumpulan kecil otot berkontraksi tanpa disengaja. Biasanya otot yang yang berkedut di bagian wajah, lengan bawah, lengan atas dan kaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari situs web Wexner Medical Center, The Ohio State University, kedutan otot biasa terjadi dalam situasi stres. Hal itu pula yang menyebabkan kelopak mata berkedut tak terkendali, bahkan juga otot lengan atau kaki. Kadang kedutan ini tiba-tiba terjadi juga saat seseorang sedang tidur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rangsangan saraf datang dari otak menuju otot untuk berkontraksi atau bergerak. Kondisi itu juga membantu seseorang melakukan gerakan tubuh. Sejumlah rangsangan saraf diperlukan pada tingkat dasar untuk menjaga otot tetap sehat.
Situasi kehidupan sehari-hari dan penyakit tertentu dapat membuat ketakseimbangan dalam transmisi isyarat, yaitu otak, tulang belakang dan saraf. Hal lain juga penerimaan tanda isyarat otot yang kemudian menyebabkan berkedut.
Susunan otot terdiri atas serat yang dikendalikan oleh saraf. Stimulasi atau kerusakan saraf dapat menyebabkan serat otot juga berkedut. Mengutip dari Healthline, memang sebagian besar kedutan otot merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan.
Walaupun kebanyakan kedutan otot tidak berbahaya, tapi tetap perlu mewaspadai kemungkinan ada kondisi medis yang serius. Jika kedutan otot bersinambung, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
VALMAI ALZENA KARLA